Kairo (ANTARA) - Arab Saudi memastikan temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron pada pendatang dari sebuah negara Afrika bagian utara, menurut kantor berita negara SPA, Rabu.

Mengutip pernyataan dari kementerian kesehatan kerajaan, SPA mengatakan pihak berwenang sudah mengisolasi orang tersebut dan orang-orang lain yang melakukan kontak dengannya.

Temuan itu menjadi yang kasus Omicron pertama di Timur Tengah dan Afrika Utara.


Baca juga: Kaum muda cenderung alami gejala akibat Omicron lebih ringan


Kementerian mengatakan orang tersebut adalah warga negara Saudi yang baru kembali dari sebuah negara di Afrika Utara, tanpa menyebut nama negaranya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Senin bahwa varian Omicron kemungkinan menyebar secara global dan membawa risiko peningkatan yang sangat tinggi dalam kasus infeksi sehingga bisa menimbulkan "konsekuensi parah" di sejumlah tempat.

Kementerian Saudi mendesak masyarakat untuk menjalani vaksinasi lengkap dan memerintahkan pelaku perjalanan untuk menaati aturan isolasi mandiri dan pengujian COVID.


Baca juga: Brazil laporkan kasus pertama Omicron di kawasan Amerika Latin


Omicron pertama kali dilaporkan pada 24 November di selatan Afrika, di mana kasus infeksi meningkat tajam.

Varian itu lalu menyebar ke belasan negara, sebagian besar di antaranya telah memberlakukan pembatasan perjalanan.

Jepang pada Senin menyusul Israel dan Maroko yang berencana menutup penuh perbatasan mereka.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Korsel tembus 5.000

Baca juga: Jerman temukan Omicron pada empat orang yang sudah divaksin

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021