Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dapat menciptakan pelayanan prima.

Firli mengatakan "ASN Bersatu, Korpri Tangguh, dan Indonesia Tumbuh" yang diusung sebagai tema dalam peringatan tahun ini sangat tepat untuk mengingatkan sekaligus menguatkan trah ASN sebagai pelaksana cita-cita bangsa dalam mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum pada mukadimah UUD 1945.

"Sebagai pelaksanaan cita-cita bangsa untuk mewujudkan tujuan negara perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesionalitas, netral dan bebas dari pengaruh apa pun khususnya intervensi politik, bersih dari praktik KKN," kata Firli melalui keterangannya di Jakarta, Senin memperingati HUT Ke-50 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri).

Menurut Firli, sifat dan sikap ASN seperti itu yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan prima serta berkualitas bagi segenap bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.

Selain itu, kata dia, ASN yang memiliki integritas dan karakter kuat tentunya mampu menjalankan peran mereka sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Tentu ini tugas yang tidak mudah, bahkan cenderung sulit. Mengingat beratnya tantangan serta rumitnya menyelesaikan ragam persoalan yang harus dihadapi ASN sebagai penyelenggara negara," ucap Firli.

Menurutnya, beban kerja dan masih karutmarutnya sistem pelayanan publik di negeri ini, tak jarang membuat ASN menjadi jenuh sehingga sangat rentan atas godaan sesat untuk berperilaku koruptif. Salah satunya membuat "jalan pintas" mengatasnamakan percepatan layanan bagi masyarakat.

Baca juga: Presiden ucapkan selamat HUT ke-50 Korps Pegawai Republik Indonesia

Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi semangat pengabdian Korpri di tengah pandemi


"Jalan pintas" ini lah yang dapat memicu terjadinya tindak pidana korupsi dan melibatkan jajaran ASN karena kebijakan yang cacat atau malaadministrasi ini menjadi celah sehingga dapat disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh individu-individu tertentu bagi kepentingan diri maupun kelompoknya," tuturnya.

Oleh karena itu, Firli mengharapkan dalam peringatan HUT Ke-50 Korpri dapat dimanfaatkan sebagai tonggak membangun semangat pengabdian ASN kepada bangsa dan negara dalam semangat persatuan dan kesatuan guna mewujudkan tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.

"Ingat, siapa pun termasuk ASN dapat terpapar virus korupsi dan perilaku koruptif yang dapat membangkitkan sifat tamak, sisi kelam terdalam manusia yang tidak lagi mampu dikontrol. Sifat tamak dapat mengubah seseorang menjadi rakus seperti 'tikus', selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya, tidak pernah puas akan segala harta benda yang telah diperolehnya," ujar Firli.

Ia juga mengingatkan sebagai abdi negara yang bertugas sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, KPK akan menindak siapa pun tanpa terkecuali termasuk penyelenggara negara dan ASN yang melakukan tindak pidana korupsi.

"Saya ucapkan selamat memperingati HUT Ke-50 Korpri, mari kita jaga integritas dan loyalitas kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengamalkan Pancasila serta nilai nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sebagai abdi negara pengayom rakyat Indonesia dengan meneguhkan nilai-nilai agama, budaya, dan kejujuran agar terhindar dari perilaku koruptif dan laten korupsi," ujar Firli.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021