Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor mendukung perusahaan Minaqu Indonesia yang bersama Bank BJB Bogor meluncurkan green house tanaman hias sebagai proyek percontohan program kemitraan dengan petani binaan.

Lokasi green house terletak di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Jawa Barat. Green house tanaman hias ini, menjadi proyek percontohan program kemitraan petani tanaman hias binaan Minaqu Indonesia yang rencana ke depannya akan diterapkan di setiap kelurahan di Kota Bogor.

"Di sini menjadi contohnya dulu. Kalau di sini sukses ke kelurahan lain seperti Rancamaya, Mulyaharja, Kertamaya, Genteng, Ranggamekar dan seterusnya. Minaqu janji akan ada di setiap kelurahan di Kota Bogor paling tidak 12 kelurahan sudah cukup," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Saat hadir dalam pembukaan green house didampingi Direktur Minaqu Indonesia Yasmin Sanad, Dedie mengatakan mungkin butuh waktu lima tahun, tapi kalau dalam dua tahun sudah punya green house dan punya pusat produksi itu sudah bagus.

Dedie pun memberikan apresiasi kepada Minaqu Indonesia, karena green house yang dibuat sudah mulai produksi dan sebagian lagi dalam persiapan.

Namun, Dedie berpesan, yang paling penting dengan dibentuknya mitra tani di Bojongkerta ini, ada perubahan ekonomi yang dirasakan warga dan harus ada solusi untuk warga terkait dengan permasalahan ekonomi, dan membangkitkan semangat warga untuk bertani dan berkembang.

Direktur Minaqu Indonesia, Yasmin Sanad menjelaskan, pihaknya membina para petani tanaman hias termasuk memberikan penyuluhan dan pengembangbiakan bibit agar kualitas tanaman yang akan di ekspor sesuai permintaan pasar pembeli.

"Pasarnya sudah kita pegang. Minaqu juga dapat pesan dari menteri pertanian, Minaqu jangan kaya sendiri tapi harus berbagi dan bekerja sama dengan masyarakat khususnya petani di Indonesia," katanya.

Yasmin mengungkapkan, green house di Kelurahan Bojongkerta yang pihaknya bina ini jika hasilnya bagus akan diterapkan juga di seluruh kelurahan di Kota Bogor. Minimal 50 petani setiap kelurahannya, sedangkan kalau di Kabupaten Bogor sudah punya 1.000 petani.

Ia menjelaskan, tanaman hias yang dibudidayakan di sini ada tiga jenis yaitu Philodendron Melanochrysum, Syngonium Metal, Syngonium Triking. Tiga jenis itu, dipilih berdasarkan tren di pasaran dan menargetkan per bulan satu petani 150 tanaman.

Baca juga: Menkop: Tanaman hias jadi opsi pemulihan ekonomi

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021