Jakarta (ANTARA) - Badan milik negara Malaysia, Digital Nasional Berhad menyatakan biaya yang dikeluarkan operator telekomunikasi untuk jaringan 5G akan lebih sedikit dibandingkan untuk 4G.

Menteri Keuangan Malaysia Zafrul Abdul Aziz, dikutip dari Reuters, Jumat, menyatakan setiap operator seluler akan membayar kepada DNB antara 300 juta hingga 400 juta ringgit per tahun untuk 5G.

Sementara itu, belanja modal operator telekomunikasi di Malaysia untuk 4G seiap tahun sebesar 1 miliar ringgit.

DNB merupakan badan yang berada di bawah Kementerian Keuangan Malaysia. Badan tersebut yang mengeluarkan izin spektrum 5G di Malaysia.

Aturan harga untuk biaya 5G di Malaysia masih menunggu persetujuan dari regulator untuk memastikan biaya yang berkeadilan dan tidak mengincar keuntungan.

"Saya yakin perusahaan telekomunikasi akan menyambut harga tersebut ketika mereka sudah mendapatkan informasi," kata Zafrul.

Operator telekomunikasi di Malaysia berkomentar tentang usulan biaya untuk 5G, mereka menilai bisa mengeluarkan uang lebih banyak jika mereka menggelar jaringan 5G sendiri.

Jika menggelar 5G sendiri, biaya yang dikeluarkan belum termasuk biaya kontigensi dan antisipasi volume trafik.


Baca juga: Oppo A55s 5G dirilis dengan Snapdragon 480 dan baterai 4.000 mAh

Baca juga: Menteri Investasi sebut pandemi ubah pola bisnis

Baca juga: Menteri Investasi dukung keberadaan jaringan 5G di Indonesia timur

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021