angin kencang ini diprediksikan akan berkurang dalam 24 jam ke depan seiring dengan melemahnya Siklon Tropis Paddy
Jakarta (ANTARA) -
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan fenomena angin kencang di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (23/11) petang hingga malam merupakan pengaruh tidak langsung dari Siklon Tropis Paddy.
 
"Kejadian fenomena angin kencang ini diprediksikan akan berkurang dalam 24 jam ke depan seiring dengan melemahnya Siklon Tropis Paddy," kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Potensi angin kencang sudah menjauh dari Jabodetabek
 
Dari hasil analisis dinamika atmosfer, dijelaskan, dapat diidentifikasi bahwa fenomena angin kencang tersebut terjadi karena adanya aliran massa udara yang cukup kuat dari wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Banten yang bertiup ke arah timur hingga di sekitar wilayah utara Tangerang dan Jakarta.
 
"Aliran massa udara yang cukup kuat tersebut dipicu secara tidak langsung oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan sebagai dampak dari keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, termasuk adanya Siklon Tropis Paddy," paparnya.

Baca juga: BPBD DKI catat 26 pohon tumbang dampak angin kencang pada Selasa
 
Ia menambahkan, Siklon Tropis PADDY terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (74 km/jam), sedangkan tekanan di pusat sistem pusarannya mencapai 995 mb.
 
Ia menambahkan, sistem siklon itu bergerak relatif ke arah barat-barat laut hingga barat-barat daya. Sistem Siklon Paddy juga membentuk pola low level jet dengan kecepatan angin lebih dari 25 knot (46 km/jam) yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga selatan Jawa Barat.

Baca juga: BMKG: Manggarai Barat daerah bercurah hujan sangat tinggi di November
 
Dijelaskan, Low Level Jet merupakan fenomena anomali angin kencang di sekitar lapisan troposfer, yang dampaknya secara tidak langsung terjadi Selasa (23/11) petang kemarin.
 
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor.
 
Kemudian, melakukan antisipasi dengan memotong dahan dan ranting pohon yg sudah rapuh atau lapuk dan menguatkan atap rumah ataupun tegakan/tiang-tiang/ baliho untuk menghindari adanya korban dan kerusakan lainnya.
 
Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk terus memonitor informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG yang lebih rinci dan detail hingga level kecamatan di seluruh wilayah Indonesia yang dapat diakses salah satunya melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id serta akun media sosial @infobmkg.

Baca juga: BMKG imbau warga Jateng selatan tetap waspadai potensi cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG deteksi 25 titik panas di Kaltim


 
 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021