Program Guru Penggerak dapat dilanjutkan dengan perbaikan pada proses rekrutmen yang tidak mementingkan jumlah atau kuantitas
Jakarta (ANTARA) - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendorong Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperbaiki Program Guru Penggerak.

"Program Guru Penggerak dapat dilanjutkan dengan perbaikan pada proses rekrutmen yang tidak mementingkan jumlah atau kuantitas,” ujar Sekjen FSGI, Heru Purnomo di Jakarta, Rabu.

Baca juga: FSGI: Sekolah harus dipastikan siap sebelum PTM dilaksanakan

Hal itu disampaikan Heru Purnomo terkait peringatan Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November. Selain itu, Program Sekolah Penggerak harus diperbanyak karena lebih dirasakan manfaatnya oleh sekolah.

Untuk Program Organisasi Penggerak harus dievaluasi karena masih banyak guru yang tidak merasakan dampaknya.

Baca juga: FSGI minta uji coba PTM di daerah dihentikan

“Juga model rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja (PPPK), maka guru harus dievaluasi terkait pola pemberian nilai afirmasi,” jelas dia.

Selain itu, kualitas pendidikan jarak jauh harus tetap ditingkatkan. Hal itu dikarenakan hasil survei FSGI menunjukkan sebanyak 50 persen lebih responden yang menyatakan PJJ belum berjalan lancar. PJJ tidak hanya diperlukan saat pandemi.

Baca juga: Kemenag cairkan insentif Rp66 miliar untuk 44 ribu guru PAI non-PNS

“Begitu juga bantuan kuota belajar sebaiknya tetap diberikan dengan perbaikan pada proses penyalurannya,” jelas dia.

Untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) harus dilanjutkan serta dilakukan peningkatan pada pemanfaatan hasil asesmen itu.

Baca juga: P2G minta pemerintah keluarkan aturan standar upah minimum guru

Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021