Purwokerto (ANTARA) - Virolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Daniel Joko Wahyono MBiomed mengingatkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 dapat dicegah dengan tetap memperkuat protokol kesehatan dan juga menggencarkan program vaksinasi.

"Kunci untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 adalah masyarakat perlu tetap mematuhi anjuran pemerintah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan juga segera mendapatkan vaksinasi," katanya di Purwokerto,Jateng, Rabu.

Dosen Fakultas Biologi Unsoed yang mengajar mata kuliah virologi itu juga menjelaskan, kendati beberapa waktu belakangan terjadi penurunan kasus COVID-19 namun masyarakat perlu tetap memperkuat protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

Baca juga: Virolog: Sebaran COVID-19 varian MU tidak secepat varian delta

"Karena itu mari menggunakan masker di luar rumah, menghindari kerumunan dan rutin mencuci tangan sesuai dengan anjuran dari aturan protokol kesehatan," katanya.

Selain itu, kata dia, para pelaku perjalanan atau penumpang alat transportasi baik darat, laut dan udara juga perlu memperhatikan aturan skrining tes COVID-19.

Dia menambahkan bahwa kebijakan yang selama ini telah dilakukan pemerintah seperti menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah sangat tepat.

"Menurut saya kebijakan pemerintah selama ini sudah tepat salah satunya dengan menerapkan PPKM dan melakukan monitor serta evaluasi level PPKM secara berkala," katanya.

Selain itu, kata dia, kebijakan pemerintah untuk meniadakan libur akhir tahun, mempercepat program vaksinasi dan menggalakkan karantina bagi pendatang dari luar negeri serta meminta masyarakat agar tetap disiplin memperkuat protokol kesehatan juga sangat tepat.

"Dengan demikian tinggal masyarakat yang seyogyanya tetap mematuhi anjuran pemerintah guna mencegah lonjakan kasus," katanya.

Dia menambahkan munculnya varian baru virus SARS-CoV-2 yang lebih infeksius biasanya juga berkaitan dengan adanya peningkatan mobilitas masyarakat sehingga dikhawatirkan memicu peningkatan kasus yang signifikan.

"Dengan demikian perlu juga diantisipasi penyebaran varian baru di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas tes Genome Sequencing," katanya.

Baca juga: Ahli virologi sarankan urutan pertama 3M diubah jadi jauhi kerumunan
Baca juga: Virolog: Bibit vaksin dari manapun akan berkhasiat di Indonesia



#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021