Duta Besar Belanda menyampaikan bahwa ia optimis bahwa Indonesia mampu mengatasi permasalahan air dan bencana banjir
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Belanda Lambert Grijns menyebut sejarah panjang bencana banjir besar yang dialami negara Belanda bisa memberi kesadaran pencegahan potensi bahaya yang terjadi.

Lambert menekankan soal sejarah tidak terlepas dari bencana besar yang pernah melanda  Belanda pada tahun 1953, yang mana bencana kala itu digambarkan sebagai bencana yang mematikan.

“Bencana ini sebagai wake-up call (pembangun kesadaran) bagi kami sehingga potensi bahaya ke depan dapat dicegah,” ujar pria yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perencanaan urban dan pengelolaan air tersebut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Terjadinya bencana tersebut tidak terlepas dari faktor topografi negeri kincir angin yang berada di bawah permukaan laut. Sehingga, pengelolaan air dan penanggulangan banjir menjawab tantangan Belanda terhindar dari bencana hidrometeorologi basah.

Upaya pencegahan kemudian diwujudkan dengan proyek raksasa sebagai langkah perlindungan banjir terbesar di dunia. Proyek tersebut didukung dengan pemanfaatan teknologi inovatif, yaitu Delta Works, yang dibangun sejak 1954.

Delta works ini merupakan serangkaian proyek mega konstruksi yang dibangun untuk melindungi kawasan di sisi barat daya negeri itu dari bahaya banjir atau pun air pasang laut.

Dalam diskusi Ambassador Talk 2021 yang digelar secara hybrid pada Selasa (23/11), Lambert menyampaikan sejumlah pandangan yang mampu memberikan perubahan pada pengelolaan air dan penanggulangan banjir di negaranya. Pandangannya tersebut antara lain mengenai paradigma pencegahan, pendekatan inovatif berbasis teknologi yang paling unggul, pendekatan intergratif yang holistik dan kolaborasi antar berbagai kepentingan.

Di samping itu, ia menambahkan bahwa perlu juga untuk mengetahui permasalahan utama sumber terjadinya banjir yang kemudian perlu dimodelkan dan mengkomunikasikan potensi bahaya kepada pihak terkait.

Pada akhir diskusi, Duta Besar Belanda menyampaikan bahwa ia optimis bahwa Indonesia mampu mengatasi permasalahan air dan bencana banjir. Menurutnya pengalaman-pengalaman bencana yang beragam di Kalimantan, Sumatera, NTT, dan Pesisir Jawa menjadi kekuatan menghadapi bencana air dan banjir ke depan.

“Belanda juga membuka diri dengan berbagai negara sahabat untuk berbagi pengalaman, sebagaimana saat ini Belanda membantu membangun proteksi tepi pantai berwawasan lokal di pesisir Jawa Tengah,” tutupnya.

Ambassador Talks 2021 ini diselenggarakan BNPB melalui Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan di tengah frekuensi bencana banjir yang melanda Tanah Air.

Melalui acara yang diikuti oleh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, media massa, praktisi, akademisi dan masyarakat umum, diskusi tersebut diharapkan dapat memberikan pembelajaran pengelolaan air dan penanganan banjir yang lebih baik.
Warga beraktivitas di depan warungnya yang tergenang air akibat banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta, Jumat (12/11/2021). Banjir rob yang melanda kawasan tersebut sejak sepekan kemarin mulai berangsur surut. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.


Baca juga: Dubes Belanda bahas pengembangan Semarang dengan wali kota
Baca juga: Belanda--Pemprov Jateng kerja sama penanganan banjir rob
Baca juga: Ini saran Dubes Belanda untuk atasi stunting di Indonesia




 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021