Indeks KOSPI berakhir naik 42,23 poin atau 1,42 persen menjadi menetap di 3.013,25 poin
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan ditutup di level tertinggi dalam tiga minggu pada Senin, karena saham perusahaan chip kelas berat mengikuti rekan-rekannya di AS lebih tinggi di tengah prospek cerah untuk permintaan chip memori, sementara won berakhir hampir datar dan imbal hasil obligasi naik.

Meningkatkan sentimen risiko lebih lanjut adalah data yang menunjukkan ekspor Korea Selatan untuk 20 hari pertama November telah melonjak 27,6 persen tahun-ke-tahun karena dorongan penjualan yang berkelanjutan dalam produk semikonduktor dan minyak bumi.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) berakhir naik 42,23 poin atau 1,42 persen menjadi menetap di 3.013,25 poin, penutupan tertinggi sejak 2 November.

Dikutip dari Reuters, raksasa chip Samsung Electronics melonjak sebanyak 5,62 persen ke level tertinggi tujuh minggu, sementara rekan sejawatnya SK Hynix juga melonjak ke puncak 15 minggu, karena optimisme atas permintaan chip dan investasi infrastruktur pada 2022.

Investor asing pembeli bersih saham senilai 796,4 miliar won (671,86 juta dolar AS), sementara pembelian bersih asing ke Samsung dan SK Hynix mengambil hampir 92,6 persen dari semuanya di awal perdagangan.

Di antara saham-saham kelas berat lainnya, perusahaan platform Naver dan pembuat mobil Hyundai Motor masing-masing menambahkan 1,49 persen dan 4,3 persen.

Perdagangan kemungkinan akan menipis minggu ini dengan Thanksgiving di Amerika Serikat, tetapi para pedagang memantau dengan cermat kasus COVID-19 di Eropa dan perkembangan bank-bank sentral.

Bank sentral di Korea Selatan dan Selandia Baru diperkirakan akan menaikkan suku bunga mereka minggu ini.

Won berakhir pada 1.185,1 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, hampir datar dari penutupan sesi sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won tercatat di 1.185,4, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat di 1.185,9.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 4,1 basis poin menjadi 2,005 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 0,1 basis poin menjadi 2,372 persen.

Baca juga: IHSG awal pekan naik tipis, meski sempat tertekan naiknya COVID Eropa
Baca juga: Saham Hong Kong berakhir lebih rendah, terseret raksasa teknologi
Baca juga: Saham Jepang berbalik ditutup naik, Indeks Nikkei terkerek 28,24 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021