Mataram (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Belarus untuk Indonesia Valery Kolesnik mengadakan pertemuan dengan anggota Kamar Dagang Industri (Kadin) Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjajaki kerja sama di berbagai sektor yang bisa memberikan manfaat ekonomi untuk kedua pihak.

"Kami menjajaki potensi kerja sama di bidang pertanian, pariwisata dan pendidikan," kata Valery Kolesnik, dalam pertemuan bisnis dengan Kadin NTB, di Mataram, Kamis.

Pertemuan tersebut diikuti oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB H Mohammad Rum, Kepala Dinas Perdagangan NTB Fathurrahman, dan Ketua Kadin NTB H Faurani, beserta para pengusaha anggota dan pengurus Kadin NTB.

Valery mengaku tertarik untuk berkunjung ke NTB dan bertemu dengan kalangan pengusaha karena provinsi tersebut memiliki potensi penting untuk ekonomi Indonesia.

"Makanya, nanti mungkin ada kerja sama dengan Kadin NTB dengan Kadin Belarus, nanti kami akan ada tanda tangan nota kesepahaman (MoU)," ujar Valery..

Ia juga berharap bisa datang lagi ke NTB untuk menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, sambil membahas kembali rencana kerja sama dengan para pelaku usaha di NTB, pada Maret 2022.

Sementara itu Ketua Kadin NTB H Faurani mengapresiasi kunjungan Dubes Belarus untuk Indonesia Valery Kolesnik yang ingin mengetahui secara langsung potensi-potensi kerja sama di berbagai bidang yang bisa digarap di NTB.

Baca juga: Parlemen RI-Belarus sepakat dorong kerja sama ekonomi lebih intensif

Kedatangan Dubes Belarus tersebut selaras dengan upaya Kadin NTB yang terus menggencarkan promosi potensi ekonomi daerah ke berbagai negara.

"Beberapa duta besar kami dekati dan kami memberikan penjelasan tentang NTB. Itu juga merupakan tugas kami untuk membantu pemerintah dan masyarakat NTB," katanya.

Pada 2022  pihaknya juga akan bekerja sama dengan beberapa negara dengan pola bussines to bussines langsung dari NTB. Banyak komoditas yang bisa ditawarkan dan harus nyata memasarkan produk tersebut secara langsung ke luar negeri.

Kepala DPMPTSP NTB H Mohammad Rum juga memaparkan berbagai infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di NTB, dalam rangka menunjang masuknya investasi dan pertumbuhan ekonomi.

"Kami juga punya potensi produksi jagung yang sudah mencapai dua juta ton per tahun. Mungkin investor Belarus tertarik membangun pabrik pakan ternak di NTB, yang sudah memiliki infrastruktur pendukung pertanian dan peternakan," ujarnya.

Berbagai infrastruktur tersebut, menurut Rum, menjadi salah satu faktor terus meningkatnya nilai investasi yang masuk ke NTB, yakni dari Rp10 triliun pada 2019, naik menjadi Rp11,6 triliun pada 2020. Sementara pada 2021 ditargetkan sebesar Rp13 triliun, dan sudah tercapai sebesar Rp9 triliun pada triwulan III 2021.

Baca juga: Diplomasi Jamu-Bison, demi kerja sama ekonomi intensif RI-Belarusia
 
 

Pewarta: Awaludin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021