Jadi, kita juga akan bangun manufaktur mulai dari pembuatan motor listriknya, teknologi pembuatan baterainya, infrastruktur swap baterai atau charging station-nya, serta investasi pembiayaan kendaraan listrik, kita akan bangun dari hulu ke hilir
Jakarta (ANTARA) - PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), perusahaan energi terintegrasi di Indonesia, mengumumkan pembentukan perusahaan patungan atau joint venture bernama Electrum, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik bersama perusahaan teknologi ride-hailing PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek.

Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Pandu Patria Sjahrir dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, mengungkapkan pihaknya dan Gojek berkomitmen akan menginvestasikan sampai satu miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan untuk membangun ekosistem dan industri kendaraan listrik.

“Dalam waktu lima tahun ke depan kita akan investasi lebih dari satu miliar dolar AS berbarengan untuk membangun industri ini,” kata Pandu dalam Konferensi Pers Kolaborasi Strategis Ekosistem Kendaraan Listrik Gojek dan TBS Energi Utama di Jakarta, Kamis.

Pandu menjelaskan jumlah investasi yang mencapai sekitar Rp16-17 triliun selama lima tahun ke depan itu, akan digunakan untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Investasi tersebut diharapkan akan membantu Pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik pada 2030.

“Jadi, kita juga akan bangun manufaktur mulai dari pembuatan motor listriknya, teknologi pembuatan baterainya, infrastruktur swap baterai atau charging station-nya, serta investasi pembiayaan kendaraan listrik, kita akan bangun dari hulu ke hilir,” katanya.

Pandu berharap kolaborasi TBS Energi dengan Gojek itu dapat diikuti oleh pihak lain yang akan menjadi katalis dan mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, kolaborasi itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta mendukung arahan pemerintah untuk mencapai net zero carbon pada 2060.

“Kami mengharapkan, kendaraan listrik ini akan digunakan sebagai layanan utama bagi konsumen dan bisa meningkatkan kepercayaan dari masyarakat umum untuk mencoba dan memanfaatkan kendaraan ini. Semoga ini bisa membangun industri yang lebih baik lagi sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencapai zero carbon pada 2060,” katanya.

Sementara itu, Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengakomodasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan membentuk Electrum melalui kolaborasi dengan TBS Energi Utama.

“Kami berharap upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” katanya.

Menurut Kevin, nantinya ekosistem ini akan mengubah seluruh opsi layanan perusahaannya menjadi menggunakan kendaraan listrik.

Ia menambahkan pihaknya bahkan sudah memiliki roadmap untuk penggunaan kendaraan listrik 100 persen pada 2030.

“Kami ingin teknologi kendaraan listrik yang mudah diakses. Ekosistem Gojek dan TBS ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat sekaligus mengurangi emisi,” katanya.

Baca juga: Kemenperin harapkan ada 3 juta kendaraan listrik pada 2030
Baca juga: Kemenhub dorong masyarakat gunakan kendaraan listrik
Baca juga: Kendaraan listrik disebut bisa jadi solusi Kesepakatan COP26 Glasgow

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021