Jakarta (ANTARA) -
Kepala Polda Papua Barat, Inspektur Jenderal Polisi Tornagogo Sihombing, mengajak masyarakat untuk bijak dan cerdas dalam memilih tontonan seiring perkembangan teknologi penyiaran.
 
"Peningkatan kapasitas masyarakat dalam memahami isi media, media penyiaran, harus lebih ditingkatkan," kata Tornagogo dalam pembukaan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa di Sorong, Papua, dikutip dari webinar, Rabu.

Lewat media literasi, masyarakat bisa secara mandiri menyeleksi konten yang ingin mereka dapatkan di media seperti televisi dan radio ketika nantinya penyiaran digital telah dimulai. Dia berharap literasi media ini dapat menghasilkan masyarakat yang cerdas dalam mengonsumsi media sehingga memilih tontonan-tontonan yang berkualitas.

Baca juga: Siaran TV digital akan dilengkapi fitur ramah anak

"Kalau masyarakat konsisten menetapkan pilihan tontonan pada siaran berkualitas, tentu program yang memiliki muatan yang tidak mendidik atau bermanfaat akan hilang," ujar Tornagogo.

Kemajuan teknologi memberikan dampak positif dan negatif untuk masyarakat. Dari sisi penyebaran informasi, kemajuan teknologi membuat berita-berita bisa diakses secara mudah hanya lewat sentuhan jari di gawai masing-masing. Berita berbayar maupun tidak berbayar bisa diakses oleh masyarakat, penyebarannya pun berlangsung cepat dan jangkauannya luas.

Di sisi lain, informasi yang membanjir membuat masyarakat juga berpotensi berhadapan dengan informasi-informasi melenceng maupun tidak mendidik.

"Lewat literasi kita bisa memilih informasi yang beredar. Gerakan literasi diharapkan bisa menambah sikap kritis masyarakat," kata dia.
 
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan penghentian siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) paling lambat 2 November 2022.
 
Perpindahan sistem dari analog ke digital merupakan cara untuk meningkatkan kualitas pertelevisian Indonesia. Perpindahan analog ke digital akan menciptakan efisiensi pemakaian spektrum frekuensi, mampu menghemat bandwidth, kebal terhadap gangguan atau noise dan dilengkapi dengan sistem yang mampu memperbaiki kesalahan pengiriman data akibat gangguan Forward Error Correction (FEC).

Peralihan tersebut juga akan memberikan diversifikasi konten siaran yang akan semakin mendorong keberagaman konten dari industri penyiaran dalam negeri sehingga masyarakat akan mendapatkan konten beragam, sekaligus mendorong pertumbuhan industri penyiaran hingga ke daerah.

Baca juga: Kominfo: Perpindahan sistem tv analog ke digital tingkatkan kualitas

Baca juga: Kominfo dorong transformasi pertelevisian lewat penguatan regulasi

Baca juga: Kemenkominfo: Migrasi siaran televisi stabilkan jaringan internet

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021