Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Mukhamad Misbakhun mendorong pelaku pariwisata memanfaatkan "Quick Response Code Indonesian Standard" (QRIS) untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Misbakhun mengatakan hal itu saat menjadi pembicara kunci seminar bertema "Bangga Wisata Indonesia: Perluasan Penggunaan QRIS untuk Pemulihan Sektor Pariwisata" yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Jawa Timur, Selasa, seperti dikutip dalam siaran persnya.

QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Menurut dia, pemanfaatan teknologi dalam aktivitas ekonomi merupakan keniscayaan. BI telah meluncurkan QRIS pada Agustus 2019 dan pemanfaatannya semakin luas.

Baca juga: Anggota DPR sebut Sembako dan pendidikan tak boleh kena pajak

"Dalam perkembangan terakhir, QRIS sudah bisa digunakan orang asing yang datang ke Indonesia. Saat ini terdapat dua jasa pembayaran di luar negeri yang bekerja sama dengan jasa pembayaran lokal, sehingga ketika (turis asing) datang berwisata ke Indonesia tidak perlu menukar mata uang asingnya, tetapi langsung bisa menggunakan QRIS," ujar anggota Komisi XI DPR RI ini.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ini mendorong perluasan penggunaan QRIS di bisnis pariwisata sehingga wisatawan lebih mudah dalam melakukan pembayaran untuk transportasi, akomodasi, tiket destinasi, pertunjukan, dan saat berkuliner.

Misbakhun menganggap QRIS sejalan dengan kebiasaan transaksi nontunai yang kian marak pada masa normal baru pandemi COVID-19.

Baca juga: Anggota DPR minta Kemenkeu mantapkan sistem pemungutan pajak

Menurutnya, pembayaran secara nontunai tak hanya menjamin keselamatan pelaku transaksi dari ancaman pandemi, tetapi juga lebih aman karena penjual maupun pembeli tidak perlu membawa uang fisik.

"Masifnya pembayaran nontunai di tengah masyarakat yang diaplikasikan di sektor pariwisata akan mempercepat proses pemulihan ekonomi di masa pandemi. Sebab, QRIS dapat membantu pembatasan kerumunan dan mengurangi potensi penularan COVID-19 lewat sentuhan langsung dari media uang tunai," papar Misbakhun.

Wakil rakyat asal Pasuruan, Jawa Timur, itu menganggap QRIS merupakan teknologi tepat guna karena pembeli cukup membayar sesuai harga, sedangkan penjual tak perlu menyediakan uang kembalian.

Baca juga: Anggota DPR mendukung rencana pemerintah gulirkan "tax amnesty"

Misbakhun mengharapkan para pelaku bisnis wisata segera memanfaatkan QRIS. Dia meyakini penggunaan QRIS yang kian luas akan berkontribusi penting pada proses pemulihan ekonomi karena transaksi bisa dilakukan secara cepat tanpa terbatas ruang dan waktu.

"Maka, perluasan penggunaan QRIS bagi para pedagang dan pelaku usaha di bidang pariwisata jelas menjadi keharusan karena akan mendorong pemulihan sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi secara umum," demikian Misbakhun.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021