Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Adiman menyatakan pasien aktif COVID-19 di Sulteng saat ini tersisa 58 orang.

"Kasus aktif COVID-19 atau warga terpapar COVID-19 yang masih menjalani isolasi di Sulteng hari ini tinggal 58 orang atau 0,12 persen dari total warga yang terkonfimasi terpapar COVID-19 sebanyak 47.077 orang," katanya di Kota Palu, Kamis malam.

Ia menerangkan 58 orang yang terpapar COVID-19 itu berada di sejumlah daerah antara lain 10 orang di Kabupaten Poso, delapan orang di Morowali Utara dan Tolitoli, tujuh orang di Sigi, enam orang di Buol dan Parigi Moutong.

Kemudian, empat orang di Morowali, tiga orang di Banggai Kepulauan dan Donggala, satu orang di Banggai, Tojo Una-Una dan Kota Palu.

Baca juga: Gubernur Sulteng minta bupati dan wali kota fokus percepatan vaksinasi

Baca juga: Pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng bertambah menjadi 45.417 orang


"Sementara itu 45.422 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh atau naik menjadi 96,48 persen dari total warga yang terpapar COVID-19 di Sulteng. Selain itu 1.597 orang dinyatakan meninggal dunia atau 3,39 persen," ujarnya.

Hari ini Adiman mengatakan lima pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh dan tiga orang terkonfirmasi terpapar COVID-19.

Dia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

"Pencegahan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," ujarnya.*

Baca juga: Kapolres Parigi Moutong janji gandeng pemda percepat vaksinasi Baca juga: Seluruh daerah di Sulawesi Tengah keluar dari zona orange COVID-19

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021