Jakarta (ANTARA) - Ketua Persatuan Perawat Indonesia Harif Fadhillah mengisahkan berbagai cerita unik perawat yang bertugas melayani pasien COVID1-19 seperti diminta mencukur rambut pasien dan bahkan hingga menikah dengan pasien yang dirawatnya.

"Yang unik juga banyak, tadinya perawat tidak memiliki kompetensi mencukur rambut. Banyak pasien dirawat lama, salah satunya di RSCM, kondisi pasien kritis dirawat lama hingga akhirnya sembuh, lalu karena sudah gondrong minta dipotong rambutnya oleh perawat," kata Harif dalam Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Harif juga mengisahkan beberapa perawat bahkan harus memberikan perawatan COVID-19 pada rekan sejawatnya sendiri di rumah sakit tempat mereka bekerja karena salah satunya terinfeksi. Perawatan dilakukan dalam periode waktu yang lama hingga akhirnya rekan sejawat tersebut bisa kembali pulih dan bekerja bersama lagi.

Cerita lainnya dari Relawan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Yogaditya Riza Aswar yang bertugas merawat pasien di Wisma Atlet hingga hari ini. Dia mengisahkan ada rekan sejawat perawat yang menikah dengan pasien.

Baca juga: Bintang jasa pratama untuk dokter dan perawat Balikpapan

Baca juga: 166 ribu relawan vaksinator telah menyelesaikan tahapan pelatihan


"Banyak juga relawan di Wisma bahkan ada perawat menikah dengan pasien ketika dirawat. Jadi bukan hanya sekadar untuk menolong, tapi kalau kata rekan-rekan di sini menolong sekaligus mencari jodoh," kata Yogaditya.

Dia menerangkan tidak sedikit perawat di Wisma Atlet yang menjalin hubungan dekat dengan pasien yang dirawatnya. Bahkan saat pasien sudah pulih dan pulang, mereka tetap menjalin hubungan sosial. Dia mengatakan tidak sedikit juga yang sudah menganggap sebagai seorang teman, atau bahkan keluarga.

Yogaditya mengungkapkan saat ini pasien yang dirawat di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet sebanyak 193 orang. Kasus COVID-19 di Indonesia yang melandai banyak menyebabkan tempat tidur yang kosong.

Namun, dia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan tidak terbawa euforia dengan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini. Dia berharap agar seluruh masyarakat Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sebagai pencegahan penularan virus.*

Baca juga: PPNI dukung polisi selidiki kasus suntikan kosong yang viral di medsos

Baca juga: Belfast Trust minta bantuan perawat saat kasus COVID meningkat

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021