Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menggalakkan penumbuhan wirausahawan muda pertanian guna percepatan kemampuan adaptasi terhadap teknologi baru di sektor pertanian.

Direktur Polbangtan Malang, lembaga pendidikan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Setya Budhi Udrayana mengatakan, melalui Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) pihaknya membentuk kelompok-kelompok mahasiswa untuk menerima pelatihan budidaya maupun manajerian agribisnis.

"Program PWMP untuk mahasiswa Polbangtan Malang merupakan inovasi atas kebutuhan lapangan yang menghendaki percepatan kemampuan adaptasi atas teknologi terbaru di bidang budidaya sekaligus kemampuan manajemerial terapan," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Yasin Limpo fasilitasi generasi muda geluti wirausaha pertanian

Ditambahkannya, salah satu wujud implementasi program tersebut adalah integrasi antara program PWMP dengan kegiatan akademik melalui pembelajaran berbasis Teaching Factory (TeFa).

Menurut Setya Budi, pengembangan wirausahawan muda pertanian tersebut sebagai upaya menindaklanjuti harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa regenerasi petani harus terus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan masa depan pertanian Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, Kepala Badan PPSDM Pertanian Kementan Dedi Nursyamsi juga meminta agar politeknik di bawah koordinasi Kementan harus mampu menciptakan qualified job creator dan qualified job seeker dengan cara melalui pengembangan metode pembelajaran, baik di kampus maupun kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Baca juga: Kementan dorong pemuda jadi wirausaha pertanian

Selain Program PWMP, Kementan bekerjasama dengan Badan Pendanaan Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) menggelar Program Youth Intrepreneurship And Employment Support Service) (Yess) yang telah memberi pelatihan kepada 3.800 pemuda di Jawa Timur untuk menjadi petani pembaharu di bidang pertanian.

Terkait hal itu, pihaknya telah mengadakan pelatihan peningkatan efektifitas dan kapasitas staf penyedia layanan pengembangan usaha (BDSP/Business Development Service Provide) Program YESS dengan melibatkan tiga master trainer dari BBPP Ketindan dan Polbangtang Malang.

"K​​eberhasilan (program PWMP) di Jatim harus di mulai dari peningkatan kapasitas keilmuan dan efektifitas program dari para staf. Dan hasil dari pelatihan minggu lalu kami langsung melakukan inovasi pengembangan wirausahawan muda pertanian ini,” ujarnya.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021