Dari data yang ada per bulan Februari 2021, TPT di Kepri mencapai 10,12 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan TPT nasional yang ada di kisaran 6,26 persen
Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau  Ansar Ahmad mengakui tingkat pengangguran terbuka di daerah itu masih tinggi, bahkan angkanya sudah melampaui nasional.

"Dari data yang ada per bulan Februari 2021, TPT di Kepri mencapai 10,12 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan TPT nasional yang ada di kisaran 6,26 persen," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Sabtu.

Oleh karena itu Gubernur Ansar mendorong sinergi antara Balai Latihan Kerja (BLK) dengan dunia industri lebih terbangun sejalan dengan keberadaan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri Daerah (FKLPID) Provinsi Kepri.

Dengan sinergitas keduanya, kata dia, maka lulusan BLK yang telah dibekali berbagai pelatihan diharapkan lebih mudah terserap oleh dunia industri yang ada.

"Karena mereka mendapatkan pelatihan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan dunia industri" kata Ansar.

Ansar menyatakan besarnya investasi di Kepri sangat berkorelasi dengan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi. Dengan kata lain, dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kualitas serta kompetensi yang diperlukan.

Apalagi Provinsi Kepri menjadi daerah tujuan investasi, karena tiga wilayah kita ditetapkan sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau Free Trade Zone (FTZ) yakni Batam, Bintan dan Karimun (BBK).
Baca juga: Angka penggangguran di Kepri tertinggi kelima di Indonesia
Baca juga: Pengangguran di Kepri Capai 8,01 Persen


Selain itu, ditambah dengan penetapan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di beberapa tempat.

Menurutnya Kepri tentu akan sangat membutuhkan tenaga kerja berkualitas untuk bisa mengisi pekerjaan tersebut.

"Karenanya saya berharap, FKLPID nanti terus berkolaborasi bersama BLK guna melahirkan tenaga terampil dan kompeten yang dibutuhkan dunia industri" pintanya.

Ansar berharap ke depan FKLPID dengan tugas dan fungsinya harus mampu membantu menyiapkan tenaga kerja terlatih, sekaligus menempatkan mereka ke industri yang membutuhkan.

"Dengan demikian, ini bagian dari upaya kita mengurangi tingkat pengangguran yang ada. Sehingga perlahan, pengguran di Kepri bisa terus menurun," tuturnya.

Secara terpisah, Dirjen Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker RI Budi Hartawan menjelaskan, salah satu tujuan dari didirikannnya FKLPID ini memang untuk menjembatani antara dunia industri dengan BLK itu sendiri.

FKPLID bisa membantu penyerapan lulusan BLK untuk ditempatkan dan diarahkan ke industri perushaaan yang membutuhkan atau dengan kata lain menjadi media penghubung.

"Keberadaan FKPLID juga akan membantu mempromosikan keberadaan BLK itu sendiri, mencarikan kebutuhan informasi tenaga kerja yang dibutuhkan, hingga memfasilitasi pelatihan tenaga kerja," jelas Budi.
Baca juga: Tak miliki dokumen, 29 TKA asal China diberangkatkan ke Jakarta

Pewarta: Ogen
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021