Untuk 2022, PNM hanya menyalurkan bantuan non tunai saja yaitu subsidi bunga yang kita perkirakan berjumlah Rp2 triliun
Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM akan menyalurkan subsidi bunga senilai Rp2 triliun kepada 5,3 juta nasabah pada 2022.

“Untuk 2022, PNM hanya menyalurkan bantuan non tunai saja yaitu subsidi bunga yang kita perkirakan berjumlah Rp2 triliun,” kata Direktur Kelembagaan & Perencanaan PNM Sunar Basuki dalam Dialog Produktif Jumat FMB9 secara virtual, Jumat.

Sunar mengatakan pada 2022, PNM tidak lagi menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) karena akan diambil alih oleh bank penyalur.

“Kita sudah berikan database nasabah kita semua ke pemerintah dan nanti bank penyalur yang akan menyalurkan secara langsung,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa PNM memberikan subsidi bunga kepada masyarakat yang berada di lapisan paling bawah (bottom of pyramid) atau disebut juga pembiayaan ultra mikro dengan nilai tidak melebihi Rp10 juta. PNM mencatat profile penerimanya atau yang disebut PNM Mekaar didominasi oleh pelaku usaha informal seperti pedagan keliling, pedagang pasar, dan lainnya.

Hingga Oktober 2021, nasabah PNM Mekaar berjumlah 10,8 juta nasabah dan 100 persen perempuan dengan karekteristik usia produktif, pendidikan relatif rendah, tidak memiliki email dan ijin usaha maupun NPWP, cadangan kas yang terbatas dan tidak melakukan pencatatan transaksi penjualan secara reguler,

Oleh karena itu, lanjut Sunar, pada saat PNM menyalurkan BPUM, pihaknya sempat mengalami kesulitan menjelaskan kepada nasabah Mekaar mengenai mekanisme pemberian BPUM. Menurutnya, PNM mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan bantuan kepada 6,3 juta nasabah namun yang diterima hanya 3,6 juta nasabah atau sekitar 55 persen saja.

“Menjadi tantangan tersendiri bagi PNM untuk menjelaskan secara baik kepada nasabah kami bahwa ini sesuai dengan ketentuan dan kuota yang diberikan pemerintah,” jelas Sunar.

Kendati menghadapi sedikit kendala, manfaat dari subsidi bunga dan BPUM yang diberikan kepada masyarakat telah berhasil membantu menormalisasi usaha miliki para nasabah.

“Kalau lihat dari juga riset TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) bersama kami, ketepatan saluran ini cukup tinggi yaitu di atas 90 persen dan memang untuk recovery usaha,” ungkapnya.

Selain itu, PNM juga memiliki 49 ribu tenaga pendamping lapangan di seluruh Indonesia yang akan berkomunikasi langsung dengan masyarakat khususnya nasabah untuk melakukan pendampingan terkait bantuan yang disalurkan PNM.

“Pendamping ini setiap minggu bertemu dengan nasabahnya untuk melakukan pendampingan maupun hal-hal lainnya. ini membantu infrastruktur yang ada di PNM untuk bisa berkomunikasi dengan baik dengan para nasabah, hal-hal yang berkaitan dengan miskomunikasi ini bisa kita minimalisir,” jelas Sunar.

Baca juga: Jelang World Super Bike, Gubernur minta PNM bantu UMKM di Mandalika
Baca juga: Sandi apresiasi PNM bantu perekonomian dengan menjaga pelaku UMKM
Baca juga: PT PNM resmi tanggalkan status perseroannya

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021