Jakarta (ANTARA) - Film "Ranah 3 Warna", produksi MNC Pictures yang disutradarai Guntur Soeharjanto akan menjadi pembuka dalam Jakarta Film Week, festival film berskala internasional yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta.

"Festival akan dibuka dengan film 'Ranah 3 Warna' karya Guntur Soeharjanto dari MNC Pictures, sekaligus menjadi world premiere film tersebut," kata Festival Director Jakarta Film Week Rina Damayanti dalam konferensi pers virtual, Jumat.

Baca juga: Disparekraf DKI: Jakarta Film Week dukung kebangkitan industri film

Film "Ranah 3 Warna" menceritakan seorang pemuda bernama Alif Fikri yang berusaha meraih mimpinya untuk mempelajari teknologi seperti Habibie.

Film tersebut dibintangi oleh Arbani Yasiz, Amanda Rawles, Teuku Rasya, Maudy Koesnaedi, Tanta Ginting, Asri Welas, Lukman Sardi, Donny Alamsyah, hingga Miqdad Addausy.

Selain "Ranah 3 Warna", film lain yang akan melakukan world premiere di Jakarta Film Week adalah "Kadet 1947" dan "Marapu, Fire & Ritual".

Sementara itu, film "Whether The Weather is Fine" karya sutradara asal Filipina, Carlo Fransisco Manatad, akan menjadi film penutup.

Program film lain yang akan hadir yaitu Global Feature yang berisi pemutaran film panjang dan Global Short yang berisi pemutaran film pendek dari Indonesia, FIlipina, Malaysia, Thailand, China, Perancis, Jepang, Myanmar, Italia, Kanada, New Zealand, Hongkong, dan Korea Selatan.

Film panjang dan pendek terpilih akan berkompetisi untuk memenangkan Global Feature Award dan Global Short Award.

Baca juga: Road To Jakarta Film Week tayangkan 4 film tematik

Hadir pula Direction Award, kompetisi khusus untuk film-film Indonesia yang diputar selama festival. Selain itu, para pelaku industri juga berkesempatan untuk memamerkan karya-karya mereka di ruang exhibition dan showcase yang terletak di lokasi utama festival.

Jakarta Film Week juga memiliki program yang fokus pada pendanaan yaitu Jakarta Film Fund. Tim program Jakarta Film Week akan memilih lima ide cerita film pendek yang akan mendapatkan dana dukungan produksi dan mentoring dari pembuat film profesional, movielab penyutradaraan, penulisan naskah dan penyuntingan gambar. Semua film yang telah selesai diproduksi akan ditayangkan pada saat festival berlangsung.

Ada juga Masterclass untuk pekerja film profesional, Talks untuk diskusi isu terkini dalam industri film, dan juga Community sebagai wadah bertukar pengalaman dan memperkuat jaringan.

"Sebagai festival film berskala internasional, Jakarta Film Week menjadi ruang pertemuan filmmaker dan film-film dari berbagai negara untuk memupuk dan mengembangkan jaringan industri kreatif dalam rangka membangun kebersamaan dalam beradaptasi dengan perkembangan baru dunia perfilman pascapandemi,” ungkap Rina.

Jakarta Film Week akan berlangsung pada 18-21 November 2021 secara luring dan daring. Kegiatan festival secara luring akan diadakan di CGV, Cinema XXI, dan Hotel Ashley, sedangkan pemutaran film secara daring akan tayang eksklusif di Vidio.com.

"Untuk acara offline kita sangat memperhatikan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, melakukan cek suhu, harus sudah vaksin, dan harus scan melalui aplikasi peduli lindungi," ujar Rina.

Adapun tiket untuk menikmati rangkaian acara Jakarta Film Week dapat diakses melalui Loket mulai 10 November 2021.



Baca juga: Jakarta Film Week angin segar untuk pelaku industri di Indonesia

Baca juga: DKI luncurkan Jakarta Film Week 2021

Baca juga: Dukung industri film, Disparekraf DKI inisiasi Jakarta Film Week

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021