Jakarta (ANTARA) - Jenius dari PT Bank BTPN Tbk meluncurkan program Jenius Aman sebagai bentuk edukasi keamanan digital secara berkelanjutan untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait pentingnya menjaga keamanan data pribadi, terutama di ranah digital.

"Agar pemahaman masyarakat mengenai keamanan digital semakin optimal, Jenius memperkenalkan kembali laman www.jenius.com/pages/jeniusaman yang berisikan informasi keamanan digital terkini," kata Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, keamanan data dan dana nasabah menjadi prioritas Jenius yang kini telah melengkapi diri dengan sistem keamanan berlapis untuk memastikan transaksi dan data nasabah aman.

Jenius juga menggunakan teknologi berstandar internasional untuk memproteksi data nasabah secara berlapis yang diawasi oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca juga: BTPN yakin makin banyak industri perlu pembiayaan berkelanjutan

Hanya saja, lanjut dia, kasus-kasus penipuan yang menimpa nasabah Jenius merupakan kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial atau social engineering, dimana nasabah dimanipulasi untuk melakukan suatu kegiatan atau menguak data rahasia.

"Oleh sebab itu, kami meluncurkan program Jenius Aman untuk mengedukasi masyarakat tentang keamanan data pribadi agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang terus berkembang," tambah Irwan.

Sebelumnya, Jenius membuat studi bertajuk Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Data-Data Pribadi yang Bersifat Rahasia yang dilaksanakan pada September 2021 dengan melibatkan 637 responden digital savvy berusia 21 hingga 30 tahun.

Dalam studi ini, Jenius menemukan bahwa hanya 1 dari 10 anggota masyarakat digital savvy yang memahami dan menyadari modus kejahatan siber rekayasa sosial atau social engineering.

Baca juga: Bank BTPN catat pertumbuhan laba bersih 47 persen di Semester I 2021

Lebih lanjut lagi, dalam hasil survei yang sama, ditemukan 7 dari 10 anggota masyarakat belum memahami bahwa nama dan tanggal kedaluwarsa yang tertera di kartu debit merupakan informasi rahasia yang sama pentingnya dengan informasi lainnya, seperti PIN, nomor CVV, dan 16 digit kartu.

Jenius juga menemukan bahwa dari 10 anggota masyarakat, 5 di antaranya pernah dihubungi oknum kejahatan siber, dan 1 dari 5 anggota masyarakat tersebut teperdaya memberikan data pribadi melalui WhatsApp call, link, website, dan akun media sosial palsu.

"Dengan melihat temuan dari survei Jenius Study tersebut, kami meluncurkan program Jenius Aman untuk memaksimalkan edukasi serta fitur keamanan di Jenius. Salah satunya yang sudah dijalankan adalah kampanye edukasi #DatamuRahasiamu," ucap Irwan.

Baca juga: Memahami pentingnya keamanan digital

Baca juga: Dana darurat hingga transaksi digital jadi favorit di masa pandemi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021