Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi meraih kontrak baru sebesar Rp13,48 triliun sampai dengan akhir September 2021 untuk mengerjakan sejumlah proyek di beberapa daerah.

"Perolehan kontrak baru hingga September 2021 tersebut meningkat 14,62 persen secara year on year atau yoy dibandingkan September 2020 sebesar Rp11,76 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Beberapa proyek yang berhasil diraih oleh PTPP sampai dengan September 2021, antara lain Junction Dawuan Tol sebesar Rp825 miliar, Pegadaian Tower sebesar Rp594 miliar, Dredging Benoa sebesar Rp583 miliar, Gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp500 miliar, Kantor Gubernur Papua sebesar Rp357 miliar, Bandara Labuan Bajo sebesar Rp357 miliar, Jalan KIT Batang Fase 1.4 sebesar Rp350 miliar.

Baca juga: PT PP percepat pembangunan struktur dermaga Terminal Berlian Surabaya

Juga penataan Kasawan Pura Besakih sebesar Rp344 miliar, Mandalika Infrastructure Fase 2 sebesar Rp342 miliar, Infrastruktur Kabupaten Alor sebesar Rp271 miliar, RS Banten sebesar Rp241 miliar, Taman Ismail Marzuki Phase 3 Rp226 miliar, Irigasi Bintang Bano sebesar Rp212 miliar, pekerjaan tambah jalan Tol Manado-Bitung sebesar RP208 miliar.

Sampai dengan September 2021, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru PT PP dengan kontribusi sebesar 59 persen, disusul oleh Pemerintah sebesar 32 persen dan lainnya sebesar 9 persen dari total perolehan kontrak baru.

Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu jalan dan jembatan sebesar 47,99 persen, gedung sebesar 35,91 persen, irigasi sebesar 6,09 persen, pelabuhan sebesar 5,20 persen, Industri sebesar 2,01 persen, bandar udara sebesar 1,48 persen, pembangkit listrik sebesar 0,74 persen, dan minyak dan gas sebesar 0,58 persen.

Baca juga: PT PP bangun lintasan Sirkuit Mandalika sesuai standar FIM

Yuyus mengatakan, untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru di tahun ini, perseroan akan berfokus kepada proyek-proyek strategis yang dimiliki oleh pemerintah dan BUMN.

Saat ini, katanya, perseroan tetap menjalankan strategi yang telah disusun sebelumnya dimana untuk strategi jangka pendek dan akan terus mempertahankan peningkatan kapabilitas perusahaan di sektor infrastruktur, gedung, jalan dan jembatan, serta infrastruktur air, pelabuhan dan juga bandara.

"Begitu pula pada sektor engineering, procurement dan construction atau EPC, perusahaan akan terus melakukan ekspansi pada sektor energi baru terbarukan,” ujar Yuyus.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021