Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti mendorong pemerintah untuk segera mempersiapkan teknis keberangkatan perdana calon jamaah umrah menyusul sudah adanya "lampu hijau" dari Pemerintah Arab Saudi.

"Tentu hal ini harus dipersiapkan dengan baik. Maka, saya meminta pemerintah fokus terhadap hal ini. Jangan sampai ada satu kendala apapun dalam pelaksanaannya," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulis yang diterima dari Jakarta, Jumat.

LaNyalla mengatakan hal utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam persiapan tersebut adalah mengenai vaksin penguat dengan jenis Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson (J&J).

Pasalnya, keempat jenis vaksin itu yang direkomendasikan otoritas Arab Saudi bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah umrah. Sementara Indonesia, mayoritas menggunakan vaksin Sinovac yang harus mendapat suntikan penguat dari empat vaksin tersebut.

"Hal itu harus dipersiapkan dengan baik karena merupakan syarat ketetapan bagi para jamaah umrah," kata dia.

Menurutnya, pelaksanaan ibadah umrah pada masa pandemi COVID-19 sangat berbeda dengan musim biasanya. Sebab, ada beberapa ketentuan sebagai persyaratan yang diutamakan kepada para jamaah yang berbeda dengan situasi normal.

"Untuk itu, persiapan yang dilakukan harus benar-benar matang dan penuh kedisiplinan," kata.

LaNyalla meminta kepada para calon jamaah untuk bersabar. Sebab, rencananya pemberangkatan perdana adalah pemilik agen perjalanan terlebih dahulu, agar pihak agen perjalanan mengetahui bagaimana proses pelaksanaan umrah di masa pandemi.

Persiapan itu, kata dia, penting agar perjalanan umrah jamaah Indonesia tak mengalami kendala apapun. Persiapan itu menjadi filter untuk mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 yang masih memungkinkan untuk terjadi.

"Gelombang ketiga COVID-19 ini masih mengintai. Dia bisa terjadi kapan saja. Maka, keberangkatan dan kepulangan jamaah umrah harus diperhatikan dengan baik," ujar dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021