Trenggalek (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang melanda tiga desa di Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat sore, hingga menyebabkan satu rumah rata dengan tanah dan delapan bangunan lainnya rusak parah tertimpa pohon.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Angin puting beliung di Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek terjadi pada pukul 17.00 WIB.

"Saat itu hujan turun sangat deras dan tiba-tiba ada angin ribut yang membuat pohon-pohon roboh menimpa rumah warga. Beruntung kami segera keluar menyelamatkan diri," kata Samuri (50) warga RT8/RW 3 Dusun/Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak yang rumahnya roboh tertimpa pohon sengon laut dan akasia bergaris tengah lebih dari 1 meter.

Kerusakan parah juga dialami sejumlah tetangga Samuri. Selain rumah, beberapa bangunan kandang ternak ayam mengalami kerusakan cukup parah. Akibatnya, puluhan ayam mati dan ratusan lainnya mengalami stres dan terancam tak bisa bertelur.

Bencana serupa juga terjadi di dua desa di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Sedikitnya lima rumah warga dilaporkan nyaris ambruk dan puluhan lainnya mengalami rusak ringan diterjang angin puting beliung pada Jumat (17/2) petang, sekitar pukul 18.00 WIB.

Warga Desa Hadiwarno dan Desa Hadiluwih sempat panik karena angin kencang menyebabkan puluhan pohon bertumbangan dan menimpa permukiman penduduk.

"Angin kencang datang bersamaan hujan dan berlangsung sekitar lima menit," kata Sukatmi, warga Desa Hadiwarno yang rumahnya nyaris ambruk tertimpa pohon sengon.

Setelah reda, warga kemudian berbondong-bondong mendatangi rumah yang rusak. Mereka bergotong royong memotong bagian pohon yang menimpa rumah. Tidak itu saja, warga juga berupaya membersihkan puing-puing atap dan ranting-ranting pohon.

Selain Sumiati, empat rumah warga lainnya mengalami kerusakan berat, yakni rumah milik Jumangat, Wasito, Muksin, dan Subari. Dari lima rumah yang rusak itu, tiga di antaranya penghuninya harus mengungsi ke rumah tetangga karena sudah tidak bisa ditempati lagi. (SAS*M038/I007/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011