Pontianak (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sy M. Firdaus telah menyampaikan kendala utama yang dihadapi siswa selama pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah jaringan internet.

"Dalam pelaksanaannya kemarin, kita melihat masih banyak sekolah yang mengalami kendala terutama pada saat login. Kalaupun bisa login, masih banyak siswa yang ditemukan logout dengan sendirinya," kata Firdaus di Sungai Raya, Senin.

Terkait hal tersebut, pihaknya telah melakukan evaluasi dan menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi siswa selama ANBK kepada Kemendikbudristek sebagai bahan evaluasi.

Kondisi tentu berdampak pada penyelesaian yang diikuti, di mana hanya beberapa sekolah yang bisa menyelesaikan proses ANBK secara sempurna. "Pada intinya, masih banyak siswa sekolah yang belum bisa menyelesaikan ANBK pada hari pertama," tuturnya.

Baca juga: Banyak sekolah di Kalbar terkendala dalam pelaksanaan Asesmen Nasional

Baca juga: Tim Direktorat SMP tinjau pelaksanaan ANBK di Kota Madiun


Walau demikian pada hari kedua, banyak laporan masuk dari sekolah dengan kondisi yang tidak jauh berbeda dengan hari pertama.

Dikatakannya, kondisi tersebut hanya berlaku bagi sekolah yang memberlakukan ANBK secara daring dimana siswa langsung mengakses dari komputer yang disediakan di sekolah ke server melalui aplikasi yang sudah ada.

Berbeda dengan sekolah yang memiliki semi daring, dimana soal yang akan dikerjakan oleh siswa diunduh terlebih dahulu disimpan di server milik sekolah kemudian baru disebarkan melalui jaringan lokal komputer (LAN).

"Kalau kita petakan, yang banyak mengalami kendala adalah sekolah yang melaksanakan ANBK secara online, sedangkan yang semi online rata-rata dapat menyelesaikan meskipun agak lamban," katanya.

Ia menduga persoalan yang terjadi bisa jadi disebabkan oleh kendala pada server yang ada di pusat, sebab dengan pemberlakuan secara serempak dimungkinkan berdampak pada akses. "Dalam satu sekolah kadang ada yang bisa login dan ada yang tidak bisa," kata Firdaus.

Meski demikian, kondisi yang terjadi tetap dihimpun dan dilaporkan pada pusat asesmen dan pusat pembelajaran yang ada di Kemendikbud dan Ristek RI.

Firdaus turut mengapresiasi semangat sekolah, guru hingga siswa yang berjuang menyukseskan ANBK secara serempak ini. Sebab tidak sedikit dirinya mendapatkan laporan bahwa ada beberapa sekolah yang harus mencari lokasi yang strategis agar bisa mendapatkan akses sinyal yang baik.

Ada beberapa sekolah yang terpaksa harus ke pinggir laut untuk mencari akses yang bagus untuk jaringan internet.

"Ini juga menjadi perbedaan antara ANBK dan UNBK, kalau UNBK dilaksanakan di ruang kelas dan tidak bisa tidak, sedangkan ANBK bisa dilaksanakan di tempat yang lebih fleksibel untuk menyesuaikan jaringan internet pada masing-masing sekolah. Kalau sekolah memiliki keterbatasan itu, tentu harus mencari lokasi yang bagus agas ANBK bisa dilaksanakan," katanya.*

Baca juga: Nadiem minta orang tua tak khawatirkan Asesmen Nasional

Baca juga: Sultra pastikan kesiapan sekolah ikuti Asesmen Nasional 27 September

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021