Madiun (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Utama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang dilakukan secara hybrid di Kota Madiun, Jawa Timur.

"Terima kasih atas pengukuhan Warga Kehormatan Utama PSHT kepada saya. Insya Allah saya akan menjaga amanah dan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya," ujar LaNyalla saat pengukuhan di Madiun.

Menurut LaNyalla, PSHT tidak lepas dari pencak silat yang merupakan kebanggaan negara. Karena pencak silat adalah pusaka leluhur, yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kekuatan kehidupan bangsa Indonesia.

"Di dalam pencak silat tergabung multi aspek, yaitu aspek mental-spiritual, beladiri, seni, dan olahraga. Sehingga, pencak silat selain hasil cipta, rasa dan karsa kebudayaan yang harus dilestarikan, juga merupakan olahraga prestasi yang dipertandingkan sebagai salah satu cabang olahraga," katanya.

Baca juga: Kapolda Jatim minta pimpinan PSHT jadi kesatria juru damai

PSHT yang dilahirkan di Madiun pada tahun 1922, menurut LaNyalla, tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Apalagi Ki Hajar Harjo Utomo, pendirinya, juga dikenal sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.

"Beliau lah yang mengajarkan ilmu silat kepada rakyat saat itu. Sehingga, lahirlah para pendekar perintis perjuangan kemerdekaan bangsa," kata dia.

Hadir dalam pengukuhan tersebut, Ketua Umum PSHT R. Moerdjoko, Ketua Dewan Pusat PSHT H Issoebiyantoro, Rizal Edy Halim (Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional yang juga sebagai warga kehormatan), Forkopimda Kota Madiun, Forkopimda Kabupaten Madiun serta pengurus PSHT dari berbagai daerah.

Dalam prosesi pengukuhan sebagai Warga Kehormatan, LaNyalla dipakaikan baju seragam PSHT dan diberikan piagam.

Ketua Umum PSHT Moerdjoko menjelaskan bahwa keberadaan Ketua DPD RI sebagai Warga Kehormatan akan menjadi motivasi bagi PSHT, sehingga kehadiran PSHT dimana pun diterima dengan baik.

"Lebih penting lagi dengan keberadaan beliau di PSHT, kita semua bisa bersama-sama memberi darma bakti yang lebih besar lagi kepada masyarakat," ujar Moerdjoko.

Menurutnya, PSHT bertujuan mendidik anak bangsa agar patriotik dan nasionalis. Sehingga, apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Harjo Utomo dapat diwujudkan, juga dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus.

"Keluarga besar PSHT menyatakan bahwa Pancasila, UUD 1945, dan NKRI adalah harga mati. Pendekar PSHT akan memperjuangkan sampai titik darah penghabisan jika ada yang ingin merusaknya," tuturnya.

Dijelaskan juga bahwa PSHT sudah ada di 34 provinsi dan 17 negara. PSHT menganut politik kenegaraan.

"Siapa yang bergabung monggo, tidak memandang SARA. Namun, tetap menjaga PSHT menjadi independen dan tidak terikat dengan ormas atau parpol," katanya.

Baca juga: Ribuan pesilat PSHT berziarah ke makam pendiri perguruan

Baca juga: PSHT juara umum kejurnas silat di Taipei


Sementara itu, Ketua Dewan Pusat PSHT H Issoebiyantoro SH menyampaikan hal senada bahwa PSHT berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945, patuh pada aturan dan selalu mempertahankan NKRI.

"SH Terate tidak berpolitik dan tidak berafiliasi dengan partai politik. Karena SH Terate milik bangsa yang mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan yang diwariskan para leluhur," kata Issoebiyantoro.

Terkait pengukuhan warga kehormatan, Issoebiyantoro berharap agar Ketua DPD menjadi warga yang bisa menjadi teladan masyarakat. Warga yang memperjuangkan kepentingan orang banyak serta mengembangkan persaudaraan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

"Semoga Bapak LaNyalla semakin sukses dalam kehidupan sosial maupun politik, bisa mengayomi bangsa Indonesia dan keluarga besar PSHT di seluruh dunia," ucapnya.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021