Harus berbasis data mikro, 'by name by address', satu nama satu alamat, inilah yang harus betul-betul dipersiapkan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan kunci menyelesaikan kemiskinan ekstrem hingga nol persen sebagaimana dicanangkan Presiden Joko Widodo ada pada data dan harus diselesaikan di tingkat desa.

"Harus berbasis data mikro, by name by address, satu nama satu alamat, inilah yang harus betul-betul dipersiapkan," kata Halim Iskandar usai meresmikan sistem "internet of think" untuk budi daya ikan koi di Desa Kemloko, Nglegok, Blitar, Jawa Timur, Minggu.

Baca juga: Wapres: 196.120 penduduk miskin ekstrem Papua selesai pada 2021

Baca juga: Wapres tutup kunjungan kerja kemiskinan ekstrem 2021 di NTT


Lebih lanjut Halim Iskandar mengatakan saat ini Kemendes PDTT sedang merampungkan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang di dalamnya memuat kondisi warga di setiap desa di Indonesia.

Melalui data berbasis SDGs Desa tersebut diharapkan semua program dan bantuan pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan jaring pengaman sosial lainnya betul-betul tepat sasaran.

"Untuk kebutuhan itu, mengentaskan kemiskinan ekstrem tidak butuh anggaran terlalu besar karena semua sudah ada, tinggal menetapkan sasaran," ujar Gus Menteri, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu meminta para pendamping desa agar segera menyelesaikan tugasnya.

Menurut Gus Menteri, tugas yang paling mendesak saat ini adalah menyelesaikan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa.

"Pemutakhiran data berbasis SDGs Desa merupakan salah satu faktor utama di dalam pencapaian target pembangunan desa," katanya dikutip dari siaran pers.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka kemiskinan ekstrem dapat dituntaskan hingga mencapai nol persen pada 2024.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021