Pasraman dan sekolah Hindu di Bali tentu harus lahir dan mengusung spirit budaya itu sendiri
Denpasar (ANTARA) - Direktur Pendidikan Ditjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama I Gusti Made Sunartha menargetkan di setiap provinsi di Tanah Air dapat dibangun pasraman dan atau sekolah berbasis Hindu.

"Kami menargetkan masing-masing provinsi ada satu widya pasraman dan atau sekolah Hindu," kata dia di Denpasar, Jumat.

Khusus di Provinsi Bali bahkan ditargetkan berdiri pasraman formal pada tingkat PAUD atau Pratama Widya Pasraman hingga jenjang SMA (Utama Widya Pasraman) setiap kabupaten.

Program pembangunan pasraman dan atau sekolah berbasis Hindu itu dicanangkan Sunartha, setelah dirinya dilantik menjadi Direktur Pendidikan Ditjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag pada 8 Oktober 2021.

Menurut dia, "Pulau Dewata" berpeluang memiliki jenjang pendidikan keagamaan, dengan melihat jumlah pemeluk agama Hindu yang merupakan mayoritas di Bali.

"Kami harapkan di Bali ada masing-masing sebanyak satu Pratama Widya Pasraman (setingkat PAUD), satu Adi Widya Pasraman (setingkat SD), satu Madyama Widya Pasraman (setingkat SMP) dan satu Utama Widya Pasraman (setingkat SMA) di Bali," ujarnya.

Pihaknya menilai realitas ketimpangan pendidikan Hindu yang selama ini terjadi. Ada perguruan tinggi Hindu negeri dan swasta yang banyak menghasilkan lulusan. Namun, tidak terserap di bawah karena belum memiliki sekolah/instansi.

"Contohnya saja lulusan Pendidikan Agama Hindu," ujarnya.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun Sekolah Tinggi Agama Hindu di Bali

Hal tersebut, kata dia, berdampak pada peluang kerja yg terbatas ditambah lagi dengan fakta di lapangan bahwa pengangkatan yg masih "ngambang" antara otonomi daerah dengan pemerintah pusat terkait dengan keberadaan guru agama.

Sunartha menambahkan khusus untuk di Bali, widya pasraman dan atau sekolah Hindu akan mengambil spirit dan semangat "Sad Kerti Loka Bali" dengan tujuan mengajekkan agama, adat, dan budaya Bali secara melembaga dari generasi ke generasi di setiap tingkat dan jenjang pendidikan.

"Pasraman dan sekolah Hindu di Bali tentu harus lahir dan mengusung spirit budaya itu sendiri. Kami berharap juga sejalan dengan program pemerintah daerah dan juga spirit menjaga eksistensi kebudayaan Bali yang adiluhung," katanya.

Untuk mencapai target-target itu, ia mengharapkan dukungan dari semua pihak mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi keumatan, dan masyarakat luas.

"Kami berharap dukungan dari semua 'stakeholder' (pemangku kepentingan). Kita akan terus jaga dan kembangkan pasraman dan sekolah Hindu yang sudah berjalan dengan berbagai evaluasi dan perbaikan serta pendampingan yang lebih intensif," katanya.

Selain itu, ujar Sunartha, bersama-sama mewujudkan target-target yang ada demi masa depan pendidikan keagamaan Hindu yang lebih baik lagi.

Baca juga: Ditjen Bimas Hindu kucurkan Rp15,2 miliar untuk bantu Pasraman
Baca juga: Kemenag gelontorkan beasiswa Rp3,9 miliar bagi guru-dosen agama Hindu

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021