Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir menguat pada perdagangan Kamis, menghentikan kerugian tiga sesi berturut-turut dibantu oleh saham teknologi dan kenaikan hampir 5,0 persen South32 setelah terjun ke tembaga saat permintaan diperkirakan akan meningkat.

Indeks acuan ASX 200 di Bursa Efek Australia terangkat 0,54 persen atau 39,20 poin menjadi menetap di 7,311,70 poin, dengan pemulihan di penambang bijih besi seperti Fortescue dan Rio Tinto memberikan dorongan.

Penambang yang terdiversifikasi South32 sepakat untuk membeli 45 persen saham seharga 1,55 miliar dolar AS di tambang tembaga Sierra Gorda di Chile negara penghasil tembaga terbesar di dunia, mengirimkan saham melonjak paling banyak sejak April.

Baca juga: Bursa Australia sedikit menguat didorong saham penambang dan teknologi

Rio Tinto akan memberikan pembaruan produksi kuartal ketiga pada Jumat (15/10/2021).

Saham sektor teknologi naik lebih dari 3,0 persen menyusul kenaikan di Nasdaq semalam. Dua perusahaan buy-now-pay-later terbesar di negara itu, Afterpay dan Zip Co Ltd, keduanya melonjak lebih dari 4,0 persen.

Crown Resorts juga meningkat 3,7 persen menjelang keputusan Jumat (15/10/2021) tentang lisensi perjudian utamanya di tengah kekhawatiran tentang pengawasan peraturan sektor kasino.

Baca juga: Saham Australia ditutup turun, terseret jatuhnya saham pertambangan

Penyelidikan dapat menyatakan Crown tidak layak untuk lisensi perjudian utamanya, tetapi diharapkan diizinkan untuk membiarkan kasinonya di Melbourne terbuka dengan persyaratan karena peran ekonominya yang besar.

Penguat teratas pada indeks acuan adalah saham Netwealth setelah melaporkan rekor arus masuk pada kuartal September.

Di Selandia Baru, indeks acuan NZX 50 naik 0,18 persen atau 23,31 poin menjadi berakhir di 13.048.49 poin, dengan a2 Milk melonjak hampir 5,0 setelah reli Rabu (13/10/2021).

Harapan untuk pemulihan di China, pasar utama a2 Milk, menyusul pembaruan kuartalan yang optimis oleh rekan yang lebih kecil telah mendorong saham perusahaan susu yang telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak Desember tahun lalu.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021