Merauke (ANTARA) - Cabang olahraga Gulat Sumatera Barat tak mampu menghasilkan medali pada hari terkahir pelaksanaan PON XX Papua yang digelar di GOR Dispora Kabupaten Merauke.

Pelatih Gulat Sumbar Arnaldi mengatakan pada hari terakhir, ada dua atlet Sumbar yang turun di dua kelas gulat gaya grego roman, yakni Wardana Hafis di kelas 84 kilogram dan Doni Fanilla di kelas 97 kilogram.

"Keduanya gagal di babak penyisihan grup setelah mengalami kekalahan dua kali di babak penyisihan dan harus pulang," kata Arnaldi di Merauke, Kamis.

Menurut dia, pertandingan ini akan menambah jam terbang kedua atlet tersebut karena memang masih kurang. Selain itu, jajaran pelatih juga tidak memberikan beban target medali di kelas ini.

"Kekuatan kita masih di gaya bebas, baik putra maupun putri, karena mereka telah memiliki pengalaman bertanding di PON sebelumnya," ujar Arnaldi. 

Baca juga: Atlet gulat Sumbar Heru Fernandes raih perak di PON XX Papua 
Baca juga: Dibekap cedera, Delfita persembahkan perak PON Papua untuk Sumbar 


Kedua atlet itu lolos ke PON XX Papua setelah finis lima besar di Pra PON yang dilaksanakan pada 2019 lalu.

"Kita apresiasi mereka bermain, dan ada yang cedera tadi karena pelipis matanya robek ketika bertanding. Kita ucapkan terima kasih kepada mereka," ungkap Arnaldi.

Menurut dia, dari segi kesiapan, provinsi lain lebih siap dibandingkan dengan kedua atlet Sumbar tersebut dalam gaya grego roman sehingga mereka lebih berpeluang mendapatkan medali. 

"Kita akaan evaluasi ini untuk kejuaraan ke depan dan akan terus meningkatkan kualitas dan kemampuan atlet," pungkas Arnaldi. 

Baca juga: Elvi atlet Sumbar pertama raih medali di PON Papua klaster Merauke 
Baca juga: Gulat Sumbar targetkan dua medali emas di PON Papua 

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021