Reunifikasi nasional secara damai menjadi kepentingan seluruh bangsa China, termasuk kompatriot di Taiwan
Beijing (ANTARA) - Kantor Dewan Pemerintahan China untuk Urusan Taiwan (TAOSC) berdalih latihan militer di dekat Taiwan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas kawasan Selat.

Latihan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) itu juga ditujukan pada pasukan asing yang mencoba mengintervensi kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan bersama kedua belah pihak di Selat Taiwan, demikian juru bicara TAOSC Ma Xiaoguang kepada pers di Beijing, Rabu (13/10).

PLA sebagaimana dalam laman resminya melakukan latihan pendaratan pasukan di pantai selatan Provinsi Fujian yang berseberangan dengan Taiwan.

Dalam rekaman video menunjukkan tentara PLA merebut wilayah pantai dengan merusak barikade berduri dan menggali parit.

Baca juga: Mantan PM Australia Abbott akan bantu Taiwan akhiri isolasi

Hampir 150 unit pesawat militer China terbang di sekitar wilayah Taiwan selama libur Hari Nasional pada 1-4 Oktober lalu sebagaimana dilaporkan media Taiwan.

Situasi Selat Taiwan dalam beberapa hari terakhir kembali memanas setelah kedua pemimpinnya terlibat saling provokasi.

Presiden China Xi Jinping menegaskan bahwa reunifikasi secara menyeluruh akan segera terwujud seiring dengan program pembaruan nasional di negaranya.

"Reunifikasi nasional secara damai menjadi kepentingan seluruh bangsa China, termasuk kompatriot di Taiwan," katanya dalam peringatan Revolusi 1911 di Beijing, Sabtu (9/10).

Baca juga: Taiwan sebut hubungannya dengan China terburuk dalam 40 tahun

Pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen bereaksi keras atas pernyataan Xi itu.

"Kami akan terus memperkuat pertahanan nasional kami dan menunjukkan tekad kami untuk mempertahankan diri guna memastikan tak satu pun pihak dapat memaksa Taiwan mengikuti jalan yang telah ditetapkan China untuk kami," ujarnya dalam peringatan Hari Nasional, Minggu (10/10). 

Baca juga: Pemimpin Taiwan: Kami takkan mau dipaksa tunduk pada China
Baca juga: Pemimpin Taiwan: Kami tak mau konfrontrasi militer dengan China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021