Kendari (ANTARA) - Tim Basarnas gabungan menghentikan pencarian terhadap seorang petani bernama Deng Pena (40) yang dilaporkan hilang sejak 7 Oktober 2021 di hutan Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, Senin, mengatakan keputusan penghentian operasi pencarian terhadap korban setelah berkoordiansi dengan pihak keluarga dan berbagai unsur lainnya yang terlibat pada operasi SAR tersebut.

"Setelah melakukan koordinasi dan evaluasi bersama unsur yang terlibat serta pihak keluarga korban, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," kata dia melalui rilis Humas Basarnas Kendari.

Dijelaskan, pada operasi hari keempat, korban sempat dilihat oleh keluarganya keluar dari hutan, namun pria paruh baya yang dilaporkan hilang itu malah kembali ke dalam hutan.

Baca juga: Hilang di hutan, Tim SAR masih pantau keberadaan pencari kayu bakar

Baca juga: BPBD Agam bantu cari 86 warga tersesat di hutan


"Pada pukul 15.00 Wita keluarga korban yang ikut mencari melihat korban di pinggir hutan, namun saat hendak didekati, korban langsung berlari masuk kembali dalam hutan," ujar Aris.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, lanjut Aris, korban mengalami depresi/stres dan takut melihat kumpulan orang banyak. Dengan kondisi itu Basarnas gabungan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan sepakat menghentikan operasi pencarian korban.

Operasi pencarian korban melibatkan unsur dari unit siaga SAR Sorowako, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu Timur, masing-masing tiga orang dari Mori Diving Club, Opa Verbeck dan SAR Malili, dan keluarga korban dua orang serta masyarakat sekitar.

Korban merupakan warga Dusun Kromolai, Desa Mahalona itu dilaporkan berangkat untuk bekerja di perkebunan nilam di hutan desa tersebut sejak 7 Oktober 2021.

Kebiasaan korban kembali dari bekerja sekitar pukul 18.00 Wita, namun korban tak kunjung kembali.

Sebelumnya, pada Jumat (8/10) Basarnas Kendari menerima informasi pada pukul 17.30 Wita dari Kepala Desa Mahalona bernama Ahyar yang melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan satu orang petani nilam hilang saat bekerja di perkebunan daerah itu.

Berdasarkan laporan tersebut Basarnas Kendari memberangkatkan tim penyelamat unit siaga SAR Sorowako bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu Timur menuju lokasi kejadian kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.

Kawasan Luwu Timur, masih merupakan wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari sehingga saat ada kondisi membahayakan manusia pihaknya segera melakukan operasi SAR.*

Baca juga: Tim SAR hentikan sementara pencarian dua bocah hilang di hutan

Baca juga: Tim SAR lakukan pencarian lima orang hilang di hutan Luwu Timur

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021