Jayapura (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memastikan bahwa para pemangku kebijakan akan berkoordinasi mencegah agar kericuhan dalam pertandingan cabang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 tidak terulang.

“Tadi Pak Wali Kota (Jayapura) sedang berkoordinasi dengan Kapolres dan sekarang sedang diurus mudah-mudahan (kericuhan) tidak terjadi lagi,” kata Zainudin saat meninjau pertandingan final bulu tangkis PON Papua di GOR Waringin, Jayapura, Sabtu.

Zainudin memaklumi bahwa dalam setiap pertandingan olahraga pasti selalu ada pihak yang keberatan atau memprotes keputusan juri atau wasit.

Namun keberatan tersebut tidak harus disikapi dengan emosi yang justru bisa  menimbulkan kegaduhan.

Baca juga: Lima hari pertandingan, Pertina istirahatkan tujuh wasit dan hakim

“Kita harus ingat bahwa ini olahraga bukan sedang berkelahi di jalan,” kata dia.

PP Pertina sebelumnya juga sudah turun tangan menindaklanjuti kericuhan dalam laga tinju PON Papua dengan mengistirahatkan tujuh orang wasit dan hakim sebagai hasil evaluasi rutin.

Selain itu, sekitar 150 personel TNI-Polri yang tergabung dalam Ops Deraku Cartenz 2021 juga telah diturunkan untuk mengamankan pertandingan tinju di GOR Cenderawasih, Jayapura.

Sehari sebelumnya kericuhan terjadi di arena tinju PON Papua setelah petinju DKI jakarta Jill Mandagie tak mau menerima keputusan kalah dari atlet  Nusa Tenggara Timur Lucky Mira Agusto Hari.

Reaksi tidak terpuji Jill memicu emosi panitia pertandingan dan penonton yang mengirimkan bogem mentah kepada petinju DKI tersebut.

Baca juga: Brimob dari NTB dikerahkan guna bantu pengamanan laga tinju PON Papua

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021