Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan suhu panas belum bisa dipastikan berpengaruh terhadap jumlah kasus kebakaran di Ibu Kota mengingat banyak faktor yang menjadi penyebab kebakaran.

"Agak repot ya, kajian penyebab alam. Tapi yang pasti ada faktor yang terpengaruh," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan di Jakarta, Jumat.

Salah satunya, kata Satriadi. adalah kebakaran akibat pembakaran sampah yang sangat berpengaruh terhadap suhu lingkungan.

Kebakaran akibat pembakaran sampah. dijelaskan Satriadi, untuk tahun 2021 ini (Januari-September) merupakan yang terbesar ketiga atau sebesar 5,9 persen dari lima faktor utama kebakaran di Jakarta setelah listrik (61,4 persen) dan gas (9,5 persen).

Selebihnya adalah akibat rokok sebesar 2,1 persen dan kebakaran lilin sebanyak 0,2 persen serta akibat faktor lainnya sebanyak 20,8 persen.

Kebakaran di Jakarta sepanjang Januari sampai September tahun 2021 sebanyak 1.132 kasus. Jakarta Selatan menempati kasus  terbanyak dengan 328 kasus, Jakarta Timur (254 kasus), Jakarta Barat (238 kasus), Jakarta Utara (166 kasus) dan Jakarta Pusat (146 kasus).

"Tapi trennya menurun 0,97 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2020 sebanyak 1.143 kasus dan 2019 sebanyak 1.598 kasus untuk periode yang sama," kata Satriadi.

Baca juga: Cuaca panas jadi salah satu penyebab kebakaran di Jakarta Barat
Baca juga: Pemkot Jakbar tempelkan stiker di rumah yang dinilai rawan kebakaran


Dengan banyaknya faktor dan ditambah tingginya suhu di Jakarta, Satriadi mengingatkan agar masyarakat menjaga diri dan lingkungannya dengan melakukan beberapa tindakan sederhana, mulai dari memastikan penggunaan listrik sesuai dengan standarnya yang lebih direkomendasikan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kemudian selalu mengecek peralatan kelistrikan jika meninggalkan rumah dan selalu mengecek kompor gas untuk memastikannya berfungsi dengan baik.

"Dan usahakan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat akan bahaya kebakaran," ujar Satriadi.

Beberapa kasus kebakaran terjadi di Jakarta dalam sepekan terakhir yang melanda pemukiman, gardu PLN, pabrik, hingga gudang ekspedisi.

Yang terakhir, kebakaran besar terjadi di pemukiman padat penduduk yang ada di Jalan Lagoa Kanal RT 09 dan 10 RW 02, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 10.45 itu yang menghanguskan 57 rumah dan diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga Rp1 miliar.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021