Secara teknis wisata di kawasan Taman Nasional Lore Lindu sudah siap dibuka
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sedang mempersiapkan pembukaan kembali kunjungan wisata di kawasan Taman Nasional Lore Lindu, di mana pihak Balai Taman Nasiona Lore Lindu (BTNLL) saat ini tengah menunggu persetujuan dari Satgas COVID-19 setempat.

Kepala Balai TNLL Jusman, di Palu, Kamis mengatakan rencana pembukaan kembali wisata itu merujuk pada kasus COVID-19 di Sulawesi Tengah yang terus melandai dan masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

“Secara teknis wisata di kawasan Taman Nasional Lore Lindu sudah siap dibuka,” katanya.

Ia menjelaskan pembukaan kembali wisata di TNLL harus mendapat persetujuan dari Satgas COVID-19 Sulawesi Tengah dan Satgas Madago Raya.

Sesuai dengan aturannya, kata dia, Balai TNLL telah mengajukan rekomendasi kepada Satgas COVID-19 Sulawesi Tengah untuk mengeluarkan izin kunjungan wisata.

“Kalau Satgas Madago Raya sifatnya koordinasi dengan pihak keamanan. Pada prinsipnya Satgas Madago Raya mendukung, karena dengan dibukanya wisata tanda Sulawesi Tengah ini aman,” tambahnya.

Balai TNLL juga berencana akan membuat festival pameran produk lokal yang bekerja sama dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sulawesi Tengah.

Tujuannya, tidak hanya memperkenalkan wisata alam di TNLL, namun sekaligus pengunjung bisa mengenal produk lokal asal Sulawesi Tengah, baik itu produk makanan maupun kerajinan yang bisa dijadikan oleh-oleh.

“Kemungkinan tahun depan kita buat kegiatan dalam bentuk pameran di kawasan TNLL, lokasinya kemungkinan di Danau Tambing,” kata Jusman.

Selama penutupan wisata, Balai TNLL melakukan pembangunan dan perbaikan di beberapa lokasi wisata termasuk Danau Tambing.

Menurut dia setelah bencana 28 September 2018, wisata di Danau Tambing mengalami kerusakan di beberapa titik dan belum dilakukan perbaikan.

“Sekarang sudah diperbaiki kembali dan sudah siap dibuka. Mudah-mudahan segera ada izin,” katanya.

Ia berharap dengan pembukaan kembali wisata di kawasan TNLL, akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar wisata.

“Kalau wisata buka ya... pasti kita berdayakan masyarakat di sekitar desa,” demikian Jusman.

Baca juga: Pengelola TNLL masih menutup sejumlah wisata di kawasan konservasi

Baca juga: Petugas TNLL temukan jerat satwa di kawasan konservasi

Baca juga: Balai Besar TNLL bahas pemasukan materi konservasi dalam kurikulum


Baca juga: Meneguhkan tekad masyarakat adat lestarikan Cagar Biosfir Lore Lindu

Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021