Era ini memiliki potensi pasar yang besar. Para pemuda sebagai pemimpin masa depan perlu menyiapkan diri dan banyak belajar dari situasi COVID-19. Ini adalah kesempatan emas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan digitalisasi pada era normal baru menjadi kesempatan emas bagi para pemuda Indonesia untuk memanfaatkan peluang program kewirausahaan.

Post pandemic adalah era baru yang kita kenal dengan era digitalisasi. Era ini memiliki potensi pasar yang besar. Para pemuda sebagai pemimpin masa depan perlu menyiapkan diri dan banyak belajar dari situasi COVID-19. Ini adalah kesempatan emas,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menko Airlangga meminta para pemuda untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan, termasuk kegiatan vaksinasi dan kegiatan pemulihan ekonomi melalui UMKM. Pemerintah juga telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa dimanfaatkan oleh para pemuda agar bisa menjadi wirausaha.

“Pemuda harus secara aktif melakukan self learning atau belajar terus menerus agar mampu menyesuaikan dengan situasi yang baru, pekerjaan yang baru, perkembangan teknologi yang baru, sehingga aktifitas ekonomi akan produktif dan para pemuda akan menjadi tulang punggung di era perekonomian baru,” ujar Menko Airlangga.

Ia menegaskan pemerintah konsisten bekerja sama dengan seluruh pihak baik dari hulu maupun ke hilir dalam menangani pandemi COVID-19, sehingga kasus aktif nasional pada 4 Oktober 2021 telah turun ke 31.054 kasus.

Baca juga: PPKM luar Jawa-Bali diperpanjang, hanya 6 kabupaten/kota Level 4

“Ini membuktikan bahwa penanganan COVID-19 melalui mekanisme PPKM dari hulu ke hilir dan juga isolasi terpusat beserta persiapan rumah sakit dan vaksinasi menjadi kunci dari penurunan kasus,” ujar Menko Airlangga.

Penurunan kasus melalui penerapan PPKM ini, kata dia, membuka peluang pemulihan ekonomi nasional untuk kembali bergerak.

“Tindakan 3T (testing, tracing, dan treatment) juga terus dilakukan karena ini dapat melacak secara epidemiologi siapa yang terdampak ataupun terkena COVID-19 dan siapa kontak eratnya agar kita dapat memotong sebaran COVID-19,” ujar Menko Airlangga. 

Selanjutnya ia menyampaikan pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung kepada pengendalian pandemi, respons kebijakan yang tepat, termasuk kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat.

Penciptaan lapangan kerja juga terus didorong pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan menyangga terkait dengan mereka yang terdampak oleh PHK.

“Kita bersyukur di tahun kuartal II tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy). Ini membuktikan kita bisa keluar dari resesi dan diperkirakan di akhir tahun kita bisa tumbuh antara 3,7-4,5 persen,” kata Menko Airlangga. 

Baca juga: Ekonomi digital buka peluang usaha lebih besar bagi anak muda

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021