Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing mempertontonkan film karya anak bangsa berjudul "Kartini, Princess of Java" kepada para diplomat asing di China dalam kegiatan "One Night with Wonderful Indonesia".

"Tema inklusivitas, emansipasi, edukasi, dan pemberdayaan perempuan yang kental dalam film tersebut merupakan bagian dari promosi budaya, kuliner, dan kemajuan industri kreatif Nusantara," kata Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Beijing, Dewi Avilia, kepada ANTARA di Beijing, Senin.

Sedikitnya 40 diplomat asing yang merupakan anggota Diplomatic Network Beijing menyaksikan film yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo itu.

Melalui kisah kepahlawanan RA Kartini, beberapa diplomat asing merasa tertarik dengan perjuangan kaum perempuan di Indonesia zaman dahulu kala untuk mendapatkan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Film ini sangat menyentuh dan sangat mampu memperkaya pikiran kami," kata Maria Ivanova dari Kedutaan Besar Bulgaria di Beijing.

"Terima kasih banyak. Kami sangat menikmati acara dan penyambutan yang luar biasa dari Indonesia," ucap Liana Bianchi dari Kedubes Italia.

"Terima kasih banyak KBRI Beijing untuk film yang fantastis ini. Kartini memberikan banyak inspirasi. Indonesia sangat indah. Perempuan dan laki-lakinya sama, Bhinneka Tunggal Ika," kata Danny Whitehead dari Kedubes Inggris. yang fasih berbahasa Indonesia karena pernah bertugas di Jakarta selama periode 2010-2013.

Baca juga: Dua film Indonesia semarakkan Festival Film Beijing

Pertunjukan film juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Beijing Sih Elsiwi Oratmangun, yang merupakan istri Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, bersama Constantinescu, istri Dubes Romania untuk China, sebagai tamu kehormatan pada acara tersebut.

Selain pemutaran film, ada bihun goreng vegetarian, kroket daging, dan dadar gulung yang menjadi suguhan lainnya dalam acara tersebut.

Sebanyak 40 diplomat asing tersebut berasal dari Amerika Serikat, Romania, Sri Lanka, Bulgaria, Brunei Darussalam, Kanada, Turki, Uni Eropa serta UNHCR.

Dua film Indonesia lainnya, "Susi Susanti, Love All" dan "A Man Called Ahok" sebelumnya diputar di ajang Festival Film Internasional Beijing (BIFF) 2021.
 
Diplomatic Network Beijing adalah organisasi informal yang mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan bagi seluruh diplomat asing di Beijing dengan jumlah anggota tercatat 384 orang.   


Baca juga: "Hit and Run" raih penghargaan film laga di China

Baca juga: Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" raih penghargaan di Shanghai


 

Komite FFI sebut Presiden akan berikan insentif untuk industri film

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021