Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan empat hal yang menjadi fokus Pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Pertama, pengembangan industri halal, yang antara lain dilakukan dengan membentuk kawasan industri halal maupun zona-zona halal di dalam kawasan industri," kata Wapres saat menyampaikan pidato kunci di acara Bizare Investment Conference 2021 melalui konferensi video dari Jakarta, Sabtu.

Pemerintah mengedepankan kebijakan yang berpihak pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan industri halal di dalam negeri, kata Wapres.

Baca juga: Wapres sebut industri halal bukan lagi sekadar pelengkap ekonomi

Selain itu,  Pemerintah juga mendorong kemitraan antara usaha kecil dan besar di berbagai sektor, sehingga kerja sama kedua pelaku usaha tersebut tidak hanya terkait tanggung jawab sosial perusahaan.

"Kedua, pengembangan industri keuangan syariah untuk membangun sistem keuangan yang tangguh dan modern, sebagai penopang industri dan perdagangan," tambahnya.

Terkait dengan pengembangan keuangan syariah tersebut,  Pemerintah telah membentuk Bank Syariah Indonesia (BSI) selaku penggabungan tiga bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pemerintah juga mendorong pengembangan lembaga keuangan syariah berskala kecil dan menengah, seperti bank wakaf mikro (BWM), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan koperasi syariah.

"Ketiga, pengembangan dana sosial syariah; salah satu langkah penting yang telah diambil Pemerintah ialah transformasi wakaf," tukasnya.

Wapres mengatakan Pemerintah memastikan perbaikan tata kelola lembaga wakaf agar dana umat tidak disalahgunakan, apalagi dalam transformasi wakaf dari harta tidak bergerak menjadi harta bergerak.

Baca juga: Wapres ingatkan masa depan Indonesia tak lagi bertumpu hanya pada SDA

"Keempat, pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah," ujar Wapres.

Hal tersebut merupakan strategi penting untuk meningkatkan ekonomi umat, dengan membangun pusat inkubasi pengusaha dan pusat pengembangan bisnis syariah di berbagai daerah.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021