Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Pengawas Amerika Serikat (United States Nuclear Regulatory Commission/USNRC) memperpanjang kerja sama dengan menandatangani nota kesepahaman untuk pertukaran informasi teknis dan kerja sama dalam bidang keselamatan nuklir dan radiasi.

"Tujuan kerja sama ini adalah dalam rangka meningkatkan infrastruktur pengawasan terutama dalam meningkatkan kapabilitas sumber daya dalam mendukung kegiatan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir terhadap tantangan terkini yang dihadapi oleh Bapeten," kata Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Nota Kesepahaman (MoU) tersebut berjudul Pengaturan antara Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia dan Komisi Pengawas Nuklir Amerika Serikat Untuk Pertukaran Informasi Teknis dan Kerja Sama Dalam Bidang Keselamatan Nuklir dan Radiasi.

Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Organisasi Internasional di Wina, Darmansjah Djumala yang mewakili Bapeten, dan Kepala (Chairman) USNRC Christopher T Hanson.

Baca juga: Bapeten: Perguruan tinggi dukung penelitian pengawasan nuklir

Baca juga: Bapeten: Pengawasan ketenaganukliran saat pandemi manfaatkan TIK


Melalui kerja sama tersebut, Bapeten diharapkan dapat meningkatkan perannya sebagai badan pengawas yang profesional dan berkompeten.

Beberapa ruang lingkup yang disepakati dalam nota kesepahaman itu antara lain pertukaran informasi teknis, kerja sama dalam bidang penelitian keselamatan nuklir dan radiasi, serta tinjauan dan kajian pengawasan, dan pengembangan kapasitas.

Kepala Bapeten Jazi menuturkan kerja sama yang selama ini terjalin antara Bapeten dan USNRC terbukti membawa manfaat bagi Bapeten dalam mengembangkan kapasitas pengawasan melalui pertukaran informasi dan pengalaman.

"Berdasarkan fakta bahwa aktivitas pengawasan yang dilaksanakan USNRC telah menjadi referensi bagi banyak badan pengawas di dunia, tentu saja kerja sama ini akan mendorong Bapeten untuk dapat memperkuat infrastruktur pengawasannya," ujarnya.

Penandatanganan MoU itu dilaksanakan di sela-sela kegiatan sidang umum Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA) ke-65 di Wina, Austria, pada 23 September 2021 dan akan berlaku lima tahun sejak ditandatangani.*

Baca juga: Bapeten: Energi nuklir untuk listrik bergantung kebijakan presiden

Baca juga: Bapeten: Limbah cair PLTN Fukushima harus di bawah ambang batas

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021