Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM melakukan peninjauan di pelabuhan Merak Banten untuk menyoroti implementasi dari aspek pemberian ruang publik untuk mendukung pengembangan dan promosi UMKM yang ditetapkan minimal 30 persen.

Dengan Komisi VI DPR, Kemenkop memantau implementasi tersebut yang merupakan bagian dari Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang merupakan aturan turunan dari Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

“Setelah kita lihat bersama bahwa di ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) di Merak ini sudah banyak tempat yang dialokasikan untuk UMK (Usaha Mikro Kecil). Data yang ada sudah mencapai 58 persen untuk alokasi di area sini, tenant-nya sebanyak 23 dengan ruang rata-rata ukuran 2x3,” ujar Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga Luhur Pradjarto dalam keterangannya, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemenkop: Koperasi syariah kekurangan dewan pengawas syariah

Luhur mengharapkan implementasi dari PP No.7 tahun 2021 khusus mengenai infrastruktur publik di pelabuhan Merak terjadi kemitraan antar pelaku UMK dengan usaha menengah dan usaha besar. Serta, ada pendampingan bagi UMK yang dilakukan usaha menengah dan besar maupun pemangku kepentingan sehingga dapat mengangkat skala UMK.

Dalam kunjungan tersebut, ia juga meminta pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Perseor) sebagai Pelabuhan Merak supaya memfasilitasi para pelaku UMKM menjadi anggota koperasi atau membentuk koperasi.

Adapun Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima menerangkan bahwa dalam PP No. 7 tahun 2021, mengamanatkan perusahaan BUMN untuk memberikan ruang promosi yang lebih besar kepada pelaku UMKM supaya ekonomi pemulihan COVID-19 pasca pandemi dapat terjadi.

Baca juga: Komisi VI setujui pagu anggaran 2022 Kemenkop-UKM Rp1,44 triliun

Aria menilai kolaborasi antar BUMN dan UMKM terlihat begitu kental di pelabuhan ASDP Merak. Infrastruktur yang disediakan untuk UMKM disebut akan membuat sektor tersebut berkembang bersama-sama dengan pengembangan wilayah di pelabuhan Merak maupun pelabuhan-pelabuhan lainnya.

“Saya mengapresiasi grand design dari ASDP khusunya di Merak yang tidak hanya melibatkan menjadikan satu kesatuan pengembangan ini dengan pengembangan UMKM di sekitar wilayah Banten, dan saya berharap hal serupa menjadi pilot project untuk BUMN-BUMN lainya yang tugasnya membina pelaku UMKM itu,” utaranya.

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi menyatakan bahwa sejak 2020, pihaknya telah menarasikan kembali visi dan misi ASDP yang diharapkan pelabuhan ini menjadi terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan pelabuhan terintergrasi dan tujuan wisata.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021