Kita perlu dorong koperasi berperan sebagai konsolidator sekaligus agregator
Bandung (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Jumat, melepas ekspor perdana kopi Java Preanger Arabica Speciality, produksi Koperasi Gunung Luhur Berkah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, ke Arab Saudi, dengan volume 18 ton senilai 148 ribu dolar AS atau setara Rp2,076 miliar.

"Ini menjadi bukti bahwa kualitas kopi Indonesia, khususnya yang memiliki Indikasi Geografis (IG) Java Preanger dari Jawa Barat, dapat memenuhi standar kualitas buyer di luar negeri," kata Teten di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat.

Ekspor kopi satu kontainer tersebut merupakan bagian dari total volume 150 ton senilai sekitar satu juta dolar AS atau setara Rp14,2 miliar. Untuk ekspor selanjutnya akan dilakukan setiap bulan sebanyak satu kontainer.

Menurut Teten, ekspor ini menjadi contoh konkret bahwa para petani kopi yang awalnya menanam secara sendiri-sendiri di lahan yang terbatas dan sempit, dapat dikonsolidasikan ke dalam wadah koperasi.

Ia menilai koperasi itu mendorong para petani memiliki skala ekonomi dan dapat memenuhi permintaan para buyer.

Menurutnya, pendekatan seperti itu memang direncanakan sebagai upaya strategis dalam mengembangkan korporatisasi petani melalui koperasi.

"Kita perlu dorong koperasi berperan sebagai konsolidator sekaligus agregator, yaitu di samping konsolidasi petani dan lahan, koperasi juga menjadi offtaker pertama yang membeli hasil panen, mengolah dan menjalin kemitraan usaha dengan buyer," kata dia.

Sebagai koperasi eksportir, ia berharap ekspor kali ini menjadi momentum bagi gerakan koperasi Indonesia lainnya, khususnya di Kabupaten Subang atau Jawa Barat.

Menurutnya, koperasi petani perlu terus bangkit dan menangkap peluang-peluang pasar yang masih terbuka luas untuk produk-produk pangan Tanah Air.

Untuk kendala ekspor koperasi terkait ketersediaan serta biaya kontainer yang tinggi pada masa pandemi COVID-19, Teten memastikan hal tersebut tetap menjadi perhatian pemerintah.

"Ini sedang sama-sama kami teliti dan dipelajari bagaimana di negara lain juga mengalami kesulitan ekspor terkait kontainer. Apakah nanti akan ada insentif atau seperti apa," katanya.

Baca juga: Menkop : Potensi pajak pada pelaku UMKM sangat besar
Baca juga: Menkop Teten: UMKM minta restrukturisasi kredit diperpanjang
Baca juga: Menkop dorong para petani berlahan sempit gabung koperasi

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021