Saya akan menyampaikan ke masyarakat Aceh untuk berkunjung ke Museum Rasulullah di Kota Probolinggo ini
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah, Provinsi Aceh Dailami terpukau dengan keberadaan objek wisata religi Museum Rasulullah saat melakukan kunjungan kerja di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (16/9).

"Sebagai daerah yang dikenal dengan julukan Kota Serambi Mekkah, saya takjub sekaligus terharu karena justru di kota kecil inilah (Kota Probolinggo) yang diberikan kepercayaan untuk menyimpan artefak Rasulullah," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kota Probolinggo, Jumat.

Ia terkesan dengan adanya keberadaan Museum Rasulullah, keramaan penduduk, dan potensi kuliner di Kota Probolinggo tersebut selama melakukan kunjungan kerja.

"Saya akan menyampaikan ke masyarakat Aceh untuk berkunjung ke Museum Rasulullah di Kota Probolinggo ini," katanya.

Rombongan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh  dalam kunjungan kerjanya juga mengunjungi Taman Pemrosesan Akhir (TPA) Bestari di Kota Probolinggo yang disambut oleh Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.

"Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang telah diberikan Pemkot Probolinggo. Semoga menjadi silaturrahim yang membawa berkah dan kemanfaatan bagi kita semua," katanya.

Dailami menjelaskan tujuannya berkunjung ke kota dengan ikon angin, mangga dan anggurnya untuk melihat lebih dekat pengelolaan sampah karena Kota Probolinggo merupakan salah satu kota yang cukup berhasil dalam mengelola pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

"Kedatangan kami untuk melihat langsung bagaimana proses pengelolaan sampah yang ada di Kota Bayuangga karena saya pribadi dulu juga berkecimpung dalam urusan persampahan dan ternyata Kota Probolinggo memiliki penanganan yang lebih baik," kata Dailami.

Sementara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan pengelolaan sampah di kota yang dipimpin nya mulai dari hulu ke hilir dengan mengumpulkan sampah dari sumber sampah yang diangkut ke TPS dan berakhir di TPA.

"Reduksi sampah dilakukan dalam rangka mengurangi timbunan sampah yang masuk ke TPA dengan menggunakan sistem sanitary landfill," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pemanfaatan gas methan melalui pipa paralon disambungkan dengan menggunakan alat pendorong blower untuk memompa gas methan agar lebih maksimal.

"Gas methan tidak hanya dikonsumsi sebagai pengganti gas tabung untuk memasak air, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pembangkit genset apabila listrik mati, serta dimanfaatkan untuk membantu perekonomian warga sekitar TPA," katanya.

Ia menjelaskan ada sembilan keluarga yang juga memasak menggunakan gas methan dengan pemasangan pipanisasi ke masing-masing rumah tangga.

Dukungan dari masyarakat pun menjadi nilai plus yang tidak boleh dianggap remeh karena semua bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan dengan mengedukasi masyarakat, sehingga hal itu adalah kunci dari keberhasilan atas apa yang dilakukan Pemkot Probolinggo, demikian Hadi Zainal Abidin .

Baca juga: Kota Probolinggo miliki museum peninggalan sejarah Rasulullah SAW

Baca juga: Anies: Jakarta tuan rumah Museum Rasulullah jadi berkah tersendiri

Baca juga: Wapres: Masjid Baiturrahman Serambi Mekkah bergaya Madinah

Baca juga: Pembangunan musuem Rasulullah di UIII diperlukan sarana penunjang




 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021