Jayapura (ANTARA) - Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengakui hingga kini belum bisa mengevakuasi dua tenaga kesehatan (nakes) yang terjatuh ke jurang di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, karena tidak ada peralatan.
 
Kedua nakes yang ternyata wanita diduga terjatuh saat berupaya menyelamatkan diri dari keganasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan anggota TNI-Polri serta masyarakat hingga saat ini belum bisa mengevakuasi mereka.

"Belum dipastikan kondisi keduanya, namun saat anggota dan warga ke lokasi dan berteriak tidak ada respon dari keduanya," aku Brigjen TNI Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Rabu.

Baca juga: KKB pimpinan Lamek Taplo dilaporkan membakar lagi fasum di Okhika
 
Dia mengakui dari laporan yang diterima terungkap jurangnya cukup dalam sementara peralatan pendukung tidak ada sehingga menyulitkan untuk evakuasi.
 
"Kami sudah minta bantuan dan meminjam alat dari Basarnas di Sentani yang dijadwalkan dibawa saat evakuasi korban yang terluka," ungkap Brigjen TNI Pangemanan seraya mengaku bila cuaca mendukung evakuasi akan dilakukan Kamis (16/9).
 
Evakuasi korban KKB akan menggunakan helikopter Caracal milik TNI-AU yang saat ini sudah berada di base ops Lanud Silas Papare di Sentani.

Baca juga: Danrem sebut KKB pimpinan Lamek Taplo bawa 10 pucuk senjata api TNI

Dijadwalkan evakuasi yang dilaksanakan Kamis (16/9) dengan rute Sentani-Kiwirok-Makodam XVII Cenderawasih, jelas Brigjen TNI Pangemanan.
 
Aparat keamanan TNI-Polri, Senin (13/9) kontak tembak dengan KKB pimpinan Lamek Taplo di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
 
KKB juga melakukan pembakaran sejumlah fasilitas umum, seperti puskesmas, gedung sekolah dasar, kantor Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua serta rumah warga dan pasar.

Baca juga: Baku tembak TNI-Polri dengan KKB di Kiwirok, satu personel TNI terluka

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021