Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) telah merekrut 1.265 relawan penyuluh sosial masyarakat di 34 propinsi di Indonesia yang merupakan mitra pemerintah untuk menangani masalah sosial dan menjadi penggerak di masyarakat.

Sekretaris Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kemensos Amin Rahardjo, Selasa menyatakan pada tahun 2021 direkrut 200 orang Pensosmas untuk dibekali kemampuan di bidang informasi, dan edukasi agar masyarakat memperoleh informasi yang benar.

“Pensosmas relawan sosial dibekali kemampuan di bidang informasi edukasi yang memadai, agar lebih berdaya guna sebagai mitra pemerintah sehingga diperlukan adanya multi talenta," katanya.

Baca juga: Kemensos kerahkan pilar-pilar sosial agar masyarakat mau divaksinasi

Amin menjelaskan, penyuluh sosial merupakan gerak awal dari dasar program kegiatan di masyarakat melalui rasa empati, gotong royong dan swadaya sosial. Kemensos ke depan akan mensinergikan agar tugas dan peran bersama dengan pendamping PKH, BPNT maupun petugas sosial lainnya.

“Saya ingin seluruh penyuluh sosial berperan aktif bersama pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan masyarakat mendapatkan hak-haknya. Perlu tingkatkan kapasitas SDM, dengan uji kompetensi,” katanya.

Kegiatan sosialisasi kali ini diikuti sebanyak 200 orang calon tenaga Pensosmas, dan pelaksanaannya secara serentak di 6 (enam) lokasi, meliputi : Yogyakarta, Garut, Bandung Barat, Belitung Bone, dan Lumajang, melalui metode blended; yang memadukan antara daring dan luring.

Dalam kesempatan yang sama, Komisi VIII DPR RI memberikan apresiasi positif terkait peran Kementerian Sosial dalam melaksanakan agenda pembangunan kesejahteraan sosial. Penyuluh sosial memegang peran penting dalam menggerakkan peran masyarakat.

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menyatakan, relawan penyuluh sosial masyarakat (Pensosmas) berkontribusi penting dalam mengelola dan menyelesaikan tantangan sosial, melalui penyebaran informasi yang akurat. Dengan sasaran kerja pada lebih dari 74.000 desa di Indonesia, peran dan tanggung jawab Pensosmas semakin strategis.

Dengan sekitar 74.000 desa, tentu permasalahan sosial sangat kompleks. “Untuk mengelola kompleksitas masalah yang ada, tentu tidak mudah. Dengan pengelolaan informasi dan komunikasi yang baik dan tepat, Pensosmas mampu melakukan percepatan terwujudnya kesejahteraan sosial di desa,” kata Yandri dalam acara Sosialisasi Penyuluhan Sosial, Desa Berketahanan Sosial, di Jakarta belum lama ini.

Menurut Yandri, persoalan sosial merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Ia juga menilai para penyuluh merupakan ujung tombak dalam menyelesaikan persoalan masyarakat sosial karena berinteraksi langsung dengan masyarakat.

"Penyuluh seperti Superman. Apapun masalah di desa ngadunya ke penyuluh. Mulai dari masalah bantuan sembako, narkoba, putus sekolah. Oleh karena itu harus mendapatkan apresiasi melalui pendapatan yang layak," katanya.

Yandri hadir dalam kegiatan tersebut, bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzili, para anggota Komisi VIII DPR RI yakni Umar Bashor, dan Samsu Niang.

Baca juga: Kemensos bagikan 200.660 paket masker dan vitamin ke warga tidak mampu
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021