Mataram (ANTARA News) - Tim Gegana Brimob Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat sekira pukul 08.30 WITA memeriksa empat kardus di depan rumah toko di Jalan lingkar Turida, Kota Mataram, yang dicurigai berisi bahan peledak.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mataram, AKBP Nyoman Sukena, dan Kepala Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah (Kasat Brimob Polda) NTB, AKBP Taufik Hidayat, turun langsung menyaksikan pemeriksaan dan pengamanan empat kardus bertuliskan, "Natal bersama Tuhan sambut kebangkitan, kejayaan, kebersamaan dan keabadian umat Kristiani".

Tim Gegana memeriksa empat kardus tersebut dengan alat deteksi, bahkan kemudian melakukan peledakan untuk menguji kebenaran dugaan berisi bahan peledak.

Setelah diledakkan, empat kardus itu berserakan, namun ternyata berisi minuman ringan, seperti Fanta dan Fruit Tea, tidak ada bahan peledak.

Puluhan botol minuman ringan yang berserakan setelah diledakkan itu langsung diserbu masyarakat yang menyaksikan proses pengamanan empat kardus tersebut.

"Empat kardus tersebut dikirim oleh oknum yang belum diketahui identitasnya, namun beralamat di Jalan Subak Kota Mataram," kata Kapolres Mataram, AKBP Nyoman Sukena.

Dalam proses pemeriksaan dan pengamanan empat kardus tersebut aparat kepolisian memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian, kemudian kardus dan sebagian minuman ringan itu dibawa ke Markas Polda NTB untuk diperiksa lebih lanjut.

Proses pemeriksaan dan pengamanan empat kardus dicurigiai berisi bahan peledak itu berlangsung sekitar tiga jam.

Kronologi peristiwa tersebut bermula ketika dua orang warga sekitar lokasi pada pukul 07.00 WITA melihat empat kardus di depan rumah toko (ruko) yang tidak jauh dari tempat mangkalnya di Jalan Turida.

Salah satu dari dua orang tersebut, Mukhsin, berprofesi sebagai pengojek, curiga dengan kardus tersebut dan melaporkannya kepada aparat kepolisian.

Setelah mendapat laporan, Tim Gegana Brimob Polda NTB diterjunkan untuk memeriksa dugaan adanya bahan peledak dalam empat kardus tersebut.

Menurut Kapolres Mataram, tujuan pengiriman empat kardus itu seperti yang tertulis adalah ke Polres Kota Bima dan Polres Kabupaten Bima.

"Kami sudah cek kebenaran alamat tujuan tersebut, ternyata tidak benar. Alamat pengirim juga fiktif. Kami belum tahu apa motif pelaku menaruh kardus berisi minuman tersebut di pinggir jalan yang sepi. Tetapi yang jelas ini bukan ke gereja," katanya.

Ia mengatakan, polisi akan terus menyelidiki siapa pelakunya untuk mengetahui motif tindakannya. Langkah awal yang diambil adalah meminta keterangan dari dua warga yang melaporkan empat kardus misterius tersebut.

"Dua orang warga yang melapor sudah kita mintai keterangannya. Polisi akan terus menyelidiki siapa oknum yang menaruh kardus tersebut. Apa motifnya," katanya.
(T.KR-WLD//E005/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010