Acara bertajuk "Konser Seni Budaya dan Musik Islam" itu digelar oleh Pusat Kajian Musik Islam (PKMI) IAIN Ambon.
Ambon (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 kembali memperbolehkan konser secara tatap muka di area kampus tersebut di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis.

Sekitar 140 orang penonton dan tamu undangan menghadiri acara bertajuk "Konser Seni Budaya dan Musik Islam" yang digelar oleh Pusat Kajian Musik Islam (PKMI) IAIN Ambon.

Acara tersebut menampilkan tarian adat Maluku dan penampilan musik religi. Turut hadir menyaksikan konser tersebut, Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies , Wakil Rektor III IAIN Ambon M. Faqih Seknun, sejumlah dosen, dan mahasiswa.

Konser yang berlangsung di Gedung Musik IAIN Ambon tersebut berlangsung meriah. Mahasiswa yang ikut menyaksikan cukup antusias dan harga tiket masuk termasuk murah, yakni Rp10.000 per orang. Namun, pada saat konser berlangsung pengunjung tidak bisa menjaga jarak saat menonton acara tersebut.

Ketua panitia konser, Abe, mengatakan Konser Seni Budaya dan Musik Islam bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa serta mendukung ekosistem musik di Kota Ambon.

Ia menjelaskan panitia acara tidak dimintai surat izin oleh Satgas COVID-19 Ambon. Meski begitu panitia menyatakan tetap menggunakan protokol kesehatan, yakni selama kegiatan berlangsung penonton tetap menggunakan masker.

"Ini inisiatif kita sendiri tanpa meminta izin, tetapi patuh protokol kesehatan," kata Abe.

Sementara itu, Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies, mengatakan kegiatan musik dan seni budaya harus terus dikembangkan di perguruan tinggi untuk mendukung berkembangnya ekosistem musik di Ambon.

"Saya sangat memberi apresiasi dan merasa bangga bahwa apa yang dilakukan oleh konser ini. dan ini bukti nyata bahwa perguruan tinggi negeri IAIN Ambon ini, berusaha untuk berperan dalam membangun sebuah kota musik dalam perguruan tinggi," katanya.

Menurut dia gagasan seperti menggelar konser harus terus dikembangkan dalam upaya mempertahankan kultur budaya serta pelestarian musik di Kota Ambon.

"Ini adalah acara yang sangat luar biasa. Saya memberikan hormat yang tinggi untuk kelanjutan kolaborasi seperti ini," katanya.

Ia berharap, hal-hal seperti ini harus terus berkelanjutan. "Jangan sampai hari ini bikin, besok tidak lagi. Upaya dalam hal ini, untuk bagaimana 'Ambon City Of Music' lewat IAIN bisa menjawab dengan apa yang disebut dengan 'substinable development goals'. Karena itu, komitmen dunia dan IAIN bisa melakukan hal ini hari ini," katanya.

Sementara itu, kondisi COVID-19 di Kota Ambon semakin melandai pada September 2021 dan berdasarkan data Pemkot Ambon per tanggal 9 September jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 hanya 57 orang.

Baca juga: IAIN Ambon akan buka prodi musik Islami

Baca juga: Saat pandemi, Menparekraf dorong musisi Ambon digitalisasi musik

Baca juga: Pertama di Maluku, IAIN Ambon siap alih status jadi UIN Imam Rijali

Baca juga: Suphan Buri di Thailand Tengah belajar dari Ambon jadi kota musik


 

Pewarta: Winda Herman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021