Kuda laut siap ekspor tersebut rata-rata berukuran sekitar 3-5 sentimeter
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung Ujang Komarudin mengatakan saat ini telah ada sebanyak 2.000 benih kuda laut hasil budi daya yang siap untuk diekspor guna memenuhi kebutuhan pasar.

"Saat ini ada 2.000 ekor kuda laut yang tersedia dan siap ekspor," ujarnya saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan ketersediaan 2.000 ekor kuda laut siap ekspor tersebut rata-rata berukuran sekitar 3-5 sentimeter.

"Lalu ada pula yang berukuran 5-7 sentimeter akan tetapi hanya ada sekitar 250 ekor," ucapnya.

Menurutnya, benih kuda laut hasil budi daya di Lampung tersebut telah menjadi salah satu komoditas perikanan dan kelautan sasaran ekspor Indonesia.

"Benih kuda laut ini memang ada yang diekspor, namun ada pula yang diperjualbelikan antardaerah. Secara umum komoditas kuda laut ini dimanfaatkan untuk ikan hias akuarium," katanya.

Dia menjelaskan produksi budi daya kuda laut BBPBL Lampung hingga Agustus ini telah ada 3.000 ekor benih dengan ukuran 3-5 sentimeter.

"Untuk sementara ini, distribusi lokal ke Provinsi Jawa Barat dan Banten tepatnya di Tanggerang dan Tasikmalaya sebanyak 600 ekor untuk ikan hias," ucapnya.

Ujang mengatakan dalam proses budi daya komoditas kuda laut tersebut ditemukan sejumlah kendala yakni timbulnya penyakit akibat bakteri.

"Penyakit akibat bakteri sering menjangkit kuda laut yang dibudidayakan, namun ini bisa di antisipasi dengan cara melakukan perbaikan kualitas air yang ada," katanya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor komoditas kuda laut itu mencapai 10 ribu ekor pada 2024.

Dalam pembudidayaan komoditas ini ada dua jenis kuda laut yang dibudidayakan yakni jenis Hippocampus kuda dan Hippocampus comes dari total 12 jenis kuda laut yang ada di Indonesia.

Baca juga: KKP targetkan ekspor kuda laut hingga 10.000 ekor pada tahun 2024
Baca juga: Ekspor perikanan Lampung triwulan IV 2020 naik 15,7 persen
Baca juga: Badan Karantina Ikan Lampung berkomitmen jaga mutu komoditas budidaya

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021