Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam mengajak akademika perguruan tinggi untuk menjadi insan-insan yang toleran serta menghindari segala bentuk intoleransi di kampus.

“Kampus memiliki peran menjadi contoh masyarakat yang egaliter, saling asah asih asuh, dan inklusif,” ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Nizam menambahkan terdapat tiga dosa besar yang harus dihindari oleh kampus yaitu intoleransi, peredaran narkoba dan miras, dan perundungan dan kekerasan seksual.

“Tiga dosa besar ini tidak boleh terjadi di kampus. Upaya-upaya saling menghargai dan saling mendukung untuk tumbuh lebih baik harus dikembangkan di kampus,” tambah dia.

Baca juga: Kampus Merdeka bekali mahasiswa dengan kompetensi

Baca juga: Program Kampus Merdeka ajak mahasiswa jadi SDM kreatif


Nizam menekankan bahwa kampus harus bebas dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan peredaran miras maupun penyalahgunaan narkoba baik oleh sivitas akademika maupun masyarakat di lingkungan kampus.

“Jangan sampai terjadi perundungan di Kampus. Kampus merupakan tempat yang ramah dan aman. Kampus merupakan tempat tumbuhnya potensi dan pengembangan diri mahasiswa," kata Nizam.

Dia menjelaskan bahwa dengan menghindari tiga dosa besar tersebut perguruan tinggi dapat fokus dalam upaya-upaya menyiapkan insan-insan yang profesional dan kompeten serta pengembangan potensi mahasiswa dalam menghadapi masa depan.*

Baca juga: Kemendikbudristek salurkan bantuan pendanaan PKKM bagi 142 kampus

Baca juga: Kemendikbudristek : Kampus Mengajar perlu bagi perkembangan pendidikan


Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021