Purwokerto (ANTARA) - RSUD Banyumas sebagai salah satu rumah sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meluncurkan "Junek" sebagai dukungan kepada pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu/angka kematian bayi (AKI/AKB).

"'Junek' merupakan singkatan dari Juguran PONEK. Juguran memiliki arti mengobrol santai bersama antara tim klinisi, manajemen, dan stakeholder terkait," kata Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Ia mengatakan hal itu saat peluncuran inovasi "Junek" yang dilakukan oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Menurut dia, pihaknya terus melakukan inovasi sesuai perintah Bupati Banyumas Achmad Husein untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Nantinya inovasi ini akan sangat bermanfaat bagi rumah sakit Banyumas pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Banyumas yang akan menikmati pelayanan di rumah sakit Banyumas," katanya.

Sementara itu, inovator "Junek" dr Novita Sabjan mengatakan program tersebut ditujukan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan peran RSUD Banyumas sebagai salah satu rumah sakit PONEK, sehingga diharapkan bisa ikut menurunkan AKI/AKB di Kabupaten Banyumas.

Dalam hal ini, kata dia, "Junek" lebih banyak ke diskusi formal maupun nonformal yang melibatkan para klinisi dan manajemen sehingga ketika ada permasalahan-permasalahan, bisa langsung dicari solusinya bersama.

"Mana yang bagiannya manajemen, mana yang mungkin klinisi untuk kebijakan klinis, itu nanti bisa disepakati bersama, sehingga tidak ada hambatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi, kita bisa langsung menyelesaikan masalah dengan cepat, dan masyarakat nanti diuntungkan dengan pelayanan yang kita berikan dan peningkatan kualitas pelayanan yang terus kita lakukan secara signifikan," katanya menjelaskan.

Terkait dengan peluncuran "Junek", Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengharapkan inovasi tersebut bisa menjadi forum komunikasi PONEK RSUD Banyumas yang digunakan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi secara rutin serta riil antara klinisi, manajemen, dan pemangku kebijakan terkait.

"Ya bagus ya, jadi kalau ada permasalahan itu kan tidak perlu diselesaikan dengan petentengan (marah-marah, red.). Saya yakin ini baik, tidak kemudian semuanya harus pakai IT (Information Technology), tetapi dengan komunikasi itu memang semuanya bisa diselesaikan selama masih dalam koridor hukum," katanya.

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021