Denpasar (ANTARA News) - Pencinta seni luar negeri yang membangun museum di Bali akan memberikan andil positif bagic itra seni budaya setempat agar mendunia.

"Banyak orang asing setelah menetap, kemudian mambangun museum di Bali dan itu berpengaruh besar terhadap dunia pariwisata Indonesia di luar negeri," kata pengamat pariwisata Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Selasa.

Mendiang Antonio Blanco adalah orang asing yang memiliki hobi seni lukis kemudian menyunting wanita Bali yang akhirnya menetap di Pulau Dewata.  Dia membangun museum lukisan di Campuhan Ubud, 35 km timur laut Denpasar, yang mampu menarik minat kerabatnya datang berkunjung ke Bali.

Begitu pula pelukis asal Belgia, Le Mayeur, juga seorang warga asing mempersunting gadis Bali juga membangun museum lukisan di Pantai Sanur yang pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Dewa Rai Budiasa menambahkan, cara hidup masyarakat Bali memiliki daya tarik tinggi menyebabkan banyak seniman ternama mancanegara tinggal sampai akhir hajatnya, bahkan dikremasi di Bali.

Pascal Morabito, pencinta seni asal Prancis, mengumpulkan sedikitnya 10.000 buah patung jenis antik dari berbagai daerah di Indonesia untuk dipajang sebagai koleksi di penginapannya di pantai Canggu Kuta.

Dari seluruh patung antik itu, 20 buah diantaranya berupa koleksi pribadi yang diboyong dari Prancis ke Bali, padahal benda itu berasal dari Mesir, Meksiko, Yaman, Afrika, China dan Jepang.

Ribuan patung antik dari Indonesia yang dikumpulkannya berasal dari berbagai daerah di Nusantara antara lain Kalimantan, Mentawai, Sumba, Tanatoraja, Papua dan Flores, kecuali patung asal Pulau Dewata.(*)

ANT/I006/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010