Semuanya baik saja dan kembali berlatih seperti biasa
Tangerang (ANTARA) - Manajemen klub sepak bola Persikota Tangerang memastikan seluruh pemain dan ofisial yang telah divaksinasi COVID-19 menggunakan vaksin Pfizer dalam kondisi baik dan tidak mengalami gejala yang parah.

"Pemain dan ofisial yang menjalani vaksinasi COVID-19 menggunakan jenis Pfizer, tak ada alami gejala yang parah. Semua sudah berlatih seperti biasa," kata Manajer Persikota Mahdiar yang dihubungi Sabtu.

Pelatih Persikota Sahala Saragih mengatakan seluruh pemain dalam kondisi bugar dan telah berlatih kembali setelah menjalani vaksinasi pada Selasa (24/8) menggunakan vaksin jenis Pfizer.

Baca juga: Pemain Persikota Tangerang jalani vaksinasi dengan vaksin Pfizer

Menurut dia, gejala yang dialami pemain Persikota hanya pegal di bagian bekas suntikan saja namun tak begitu parah, hanya efek biasa saja. Pemain pun siap mengikuti latihan kembali esok harinya.

"Semuanya baik saja dan kembali berlatih seperti biasa. Gejala hanya sedikit saja seperti pegal-pegal namun itu kan efek yang umum terjadi. Intinya pemain sudah kembali berlatih," katanya.

Saragih juga menjelaskan bahwa dirinya mengajak kepada masyarakat untuk bisa ikut serta dalam program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah sebagai upaya dalam membentuk herd immunity (kekebalan kelompok).

"Ayo ikuti vaksinasi dan jangan ditunda lagi. Jaga kesehatan tubuh dengan tetap berolahraga meski di masa pandemi. Sukseskan program vaksin dalam membentuk herd immunity," katanya.

Sebelumnya sebanyak 33 atlet klub sepak bola Persikota Kota Tangerang Banten menjadi peserta awal yang menjalani vaksinasi COVID-19 menggunakan dosis jenis Pfizer di Puskesmas Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas.

Baca juga: Gading Marten akuisi Persikota Tangerang

Plt Kepala Dinkes, dr Dini Anggraeni mengatakan Dinas Kesehatan mendapatkan kuota 163.800 dosis vaksin jenis Pfizer untuk 81.900 sasaran dari Kementerian Kesehatan yang disalurkan ke Puskesmas Panunggangan Barat dan RSUD Kota Tangerang.

Ia menjelaskan vaksin jenis Pfizer harus diperlakukan khusus dalam hal penyimpanannya. Berbeda dengan jenis vaksin lainnya yang telah digunakan.

Oleh karena itu Dinas Kesehatan belum melakukan pendistribusian secara merata ke 38 puskesmas. Namun vaksin ini bisa digunakan oleh masyarakat umum dengan usia 12 tahun ke atas.

Hal lainnya tentang vaksin Pfizer yakni penggunaannya. Maka itu vaksinator yang akan menggunakan jenis vaksin ini diberikan pelatihan terlebih dahulu dari mulai pengambilan, penggunaan hingga pelarutan sebelum disuntik.

Dinas Kesehatan pun akan memantau sasaran yang disuntik menggunakan vaksin Pfizer sebab memiliki efek samping seperti mual, demam, nyeri pada lengan dan pusing

“Secara literatur semua vaksinasi yang ada di Indonesia itu aman, termasuk jenis Pfizer. Hanya saja secara penggunaan ada proses pelarutan yang berbeda dibanding Moderna dan Sinovac. Namun, jenis Pfizer ini memiliki efikasi vaksin yang cukup tinggi yaitu 95 persen,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Arief targetkan Persikota Tangerang lolos Liga 2

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021